Hendak Tahajud, Tiba-tiba Perampok Datang, Sadis!

Jumat, 17 Juni 2016 – 00:36 WIB
Police Line. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - PADANGPANJANG —Pasangan suami istri, Reymond Burhano, 50, dan Rosminarni, 49, dirampok di kediamannya Jorong Batanggadih, Kenagarian Batipuhateh Kecamatan Batipuh, Padangpanjang, Sumbar, sekitar pukul 03.00, Kamis (16/6).

Reymond kepada Padang Ekspres (Jawa Pos Group) di sela proses identifikasi TKP menyebutkan, peristiwa itu terjadi saat dia hendak berwudhu untuk menunaikan ibadah shalat Tahajud sekitar pukul 03.00. 

BACA JUGA: Ayahnya Hanya Dituntut 14,5 Tahun, Korban Menangis

Namun saat sampai di belakang, setelah sempat buang air kecil, tiba-tiba dia ditodong menggunakan senjata api di bagian kepala.

Reymond melihat tiga orang lainnya bersenjata tajam berupa pisau dan golok. Dia mengaku tak dapat berbuat banyak karena dipukuli dengan besi linggis pada kedua paha dan lengan.  

BACA JUGA: Ayah Siswa SMA Pembunuh: Karena Terpaksa

Saat dipukul tersebut, Reymond merasa lemah tidak bertenaga. Dia tidak dapat melakukan perlawanan saat keempat pelaku bersebo itu mengikat tangan korban.

Istrinya Rosminarni yang menyusul hendak berwudhu tidak berselang lama setelah suaminya ke belakang, langsung shock melihat sejumlah orang dengan kepala tertutup sebo tengah menyandera suaminya. 

BACA JUGA: Brigadir Pukul Kompol, Eee..Nggak Tahunya Ada Ekstasi

Dalam kondisi tidak berdaya, Rosminarni langsung diikat menggunakan lakban sebagai mana suaminya. 

Dalam kondisi begitu, Reymond menyebut telah membiarkan para tersangka mengambil seluruh harta benda, asalkan tidak menyakiti mereka. Seluruh kunci mobil dan motor serta dompet diserahkan kepada tersangka agar segera meninggalkan korban. 

“Semua kunci dan dompet saya berikan saja, supaya kami tidak disakiti. Namun saat itu, mereka menanyakan tempat penyimpanan perhiasan dan uang tunai. Namun saya menjawab, tidak menyimpan uang tunai dan perhiasan di rumah. Imbauan Sahur yang mulai terdengar, tampaknya membuat mereka panik dan pergi pakai motor Blade BA 3166 NP beserta sejumlah perhiasan, dan dompet berisi surat-surat berharga, seperti ATM dan SIM dan uang tunai sekira Rp 2 juta,” beber pejabat Pengawas Pendidikan pada Dinas Pendidikan di Tanahdatar itu.

Kasat Reskrim Polres Padangpanjang, AKP Ismet menyebutkan, modus kejahatan kali ini tidak jauh berbeda dengan peristiwa yang menimpa salah seorang warga Jorong Sawahdiujuang, kenagarian yang sama pada penghujung April lalu. 

Tersangka jumlahnya pun hampir sama dan terindikasi telah mengenali lingkungan sekitar, termasuk target yang akan dijadikan korban. 

“Korban sepertinya telah diketahui secara detail oleh pelaku, sehingga saat beraksi tidak terjadi hal yang mencurigakan di lingkungan sekitar. Termasuk saat memasuki rumah, pelaku sepertinya tahu persis kondisi pintu bagian belakang yang sangat mudah dibuka paksa,” terang Ismet. 

Sementara itu, sepupu korban yang merupakan KBO Intelkam Polres Padangpanjang Ipda Khairuzaman mengaku, sangat menyesal hal tersebut menimpa keluarganya. 

“Saat itu, saya baru saja selesai ibadah Subuh dan bersiap ke kantor sekitar pukul 06.00. Adik saya ini mendatangi rumah dan mengatakan telah mengalami perampokan. Sehingga saat itu, saya langsung menyarankan untuk melaporkan kejadian ke Mapolsek Batipuh,” tutur Khairuzaman.

Meski sejumlah harta berhasil dibawa kabur keempat tersangka, Khairuzaman mengaku masih bersyukur keluarganya masih selamat dan tidak mengalami cacat sedikit pun. Walau korban saat itu menyerahkan semua kunci, tapi satu unit mobil dan motor tidak sempat dibawa kabur pelaku. (wrd/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Punya Dua Istri, Punya Dua Agama


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler