Hendak Tera Ulang Timbangan, Petugas Diancam Parang

Rabu, 17 September 2014 – 10:05 WIB

jpnn.com - PENAJAM - Untuk menertibkan alat timbang, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskukmkperindag) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menera ulang timbangan pedagang di beberapa pasar tradisional yang ada di PPU.

Kasi PUPPK Diskukmkperindag, Donny Ariswanto mengatakan, pada saat melakukan tera ulang timbangan, banyak pedangang khususnya penjual ikan enggan ditera ulang timbangan miliknya. Karena para pedagang tersebut menganggap alat timbangannya masih baik.

BACA JUGA: MA Hukum Eks Kepsek Cabul 7 Tahun Penjara

"Karena diancam pakai parang, terpaksa kita mengalah," ujar Donny seperti dilansir Balikpapan Pos (JPNN), Rabu (17/9).

Dia mengungkapkan, pemeriksaan alat ukur, takar, timbang dan perlengkapan (UTTP) pedagang dilakukan di Pasar Tradisional di Kecamatan Sepaku dan Pasar Nipahnipah.

BACA JUGA: BKD Kerinci Diterpa Isu Pungli

"Kita sebar 100 undangan, tapi pedagang yang hadir untuk ditera alat UTTP-nya hanya 35 orang. Sedangkan di Nipahnipah sebar sebanyak 30 undangan, namun yang hadir hanya 20 orang. Ini menandakan kesadaran pedagang masih kurang," ungkapnya.

Berdasarkan temuan di lapangan, kata Donny, sedikitnya 20 alat timbang milik pedagang yang tidak sesuai takar sebenarnya.

BACA JUGA: Jalan tak Diaspal, Warga Sandera Mobil Kadis PU

"Pada saat kita lakukan tera ulang, ditemukan sejumlah alat timbang yang memilki selisih 2 sampai 5 ons dalam hitungan perkilogramnya, artinya tidak cukup 1 kilogram," katanya.

Donny menuturkan, terjadinya selisih tersebut, karena adanya unsur kesengajaan dari para pedagang dan alat timbang yang sudah tidak layak pakai.

"Kebanyakan alat timbang yang memiliki selisih itu, milik penjual ikan, dan kebanyakan UTTP-nya belum ditera ulang," tuturnya.

Dia menyatakan, pihaknya belum mengambil tindakan tegas kepada pedagang yang nakal itu.

"Pemasangan tera dan tera ulang ini kita lakukan hanya satu kali setahun, dan pedagang yang kita temukan alat timbang yang tidak sesuai takaran itu, hanya diberikan teguran dan pembinaan," imbuhnya.(bp-20/pam)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamax Habis, Beralih ke BBM Subsidi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler