JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seharusnya bisa mendapatkan amunisi tambahan untuk menuntaskan kasus dugaan korupsi proyek Hambalang. Hendarman Supandji yang baru saja dilantik menjadi kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) akan membuka akses untuk mendukung penuntasan kasus tersebut.
"Apapun permintaan KPK, saya akan bukakan jalan untuk kepentingan penyidikan agar lebih terang," kata Hendarman setelah dilantik Presiden SBY di Istana Negara, kemarin (14//6). Menurut mantan jaksa agung itu, tugas BPN hanya membantu proses penyelidikan atau penyidikan melalui data yang diberikan.
Namun dia belum bisa memastikan bagaimana status atau posisi tanah yang ada di Hambalang. Hendarman menyatakan harus lebih dulu bertemu dengan pejabat yang lama. "Nanti tugas saya, memberikan data dan dokumen. Kalau KPK minta, saya akan berikan," kata pria asal Klaten, Jawa Tengah itu.
Sementara itu, Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menampik jika dicopotnya Joyo Winoto dari posisi kepala BPN terkait dengan kasus dugaan korupsi Hambalang. "Itu analisa dari luar. Tapi memang BPN perlu memastikan dilakukan penanganan hukum," kata Julian.
Nama Joyo memang sempat disebut-sebut terkait dengan kasus dugaan korupsi sport center Hambalang. Menurut mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin, Joyo ikut membantu menyelesaikan status lahan di Hambalang.
Di bagian lain, KPK hari ini akan kembali melaksanakan gelar perkara kasus Hambalang. Penyelidik, penyidik, penuntut umum serta petinggi termasuk pimpinan akan membahas untuk menentukan nasib kasus proyek yang menghabiskan biaya Rp 1,2 miliar.
"Apakah dilanjutkan ke penyidikan atau masih didalami penyelidikannya, akan ditentukan setelah gelar perkara besok," kata juru bicara KPK Johan Budi di kantornya kemarin.
Menurutnya, selama seminggu ini, pihaknya ngebut menangani kasus Hambalang. Pemeriksaan terhadap pihak-pihak terkait dan penggalian alat bukti terus dilakukan sesuai dengan keputusan gelar perkara yang Jumat (8/6) pekan lalu.
Tapi saat ditanya apakah kemungkinan besar kasus ini akan dinaikkan ke penyidikan dan menyeret tersangka baru, Johan mengaku tidak mengetahuinya. "Tungga saja keputusannya besok," imbuh pria yang pernah mencalonkan diri sebagai pimpinan KPK itu.
Ditanya soal kesanggupan Hendarman Supanji sebagai kepala BPN yang baru untuk membantu KPK dalam mendalami kasus Hambalang, Johan mengaku pihaknya sangat mengapresiasi komitmen mantan Jaksa Agung itu. "Ya baguslah, kami apresiasi itu (kesanggupannya)," imbuhnya.(fal/kuh)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendagri : 650 Ribu Ormas Tak Terdaftar
Redaktur : Tim Redaksi