Hensat: Wajar Gara-gara Kasus Itu Pak Jokowi Meninggalkan Menteri asal PDIP

Jumat, 06 Agustus 2021 – 17:19 WIB
Presiden Jokowi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pendiri lembaga survei KedaiKopi Hendri Satrio atau Hensat mengatakan, sangat mungkin PDIP meninggalkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelum Pilpres 2024.

Terlebih, beberapa kader partai berlambang Banteng itu mulai mengkritisi kebijakan pemerintah Jokowi dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.

BACA JUGA: Puan & Masinton Kian Berani Kritisi Pemerintah, Sebaiknya Jokowi Bersiap Ditinggal PDIP

"Sangat mungkin dan itu yang terjadi sekarang," kata Hensat melalui layanan pesan, Jumat (6/8).

Pengamat politik dari Universitas Paramadina itu menuturkan, realitas saat ini juga terlihat kerenggangan antara Jokowi dengan PDIP.

BACA JUGA: Kang Ujang: Kalau Jokowi Jatuh, PDIP Juga yang Tercoreng

Misalnya, kata Hensat, Jokowi lebih memercayai urusan penanggulangan pandemi kepada dua politisi Partai Golkar yaitu Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan.

Menurut pria kelahiran Jakarta itu, wajar Jokowi lebih menaruh kepercayaan kepada kader Golkar dalam mengurusi pandemi. Toh, seorang kader PDIP tersangkut kasus korupsi ketika dipercaya mengurusi bantuan sosial.

BACA JUGA: Bagi yang Pernah Berhubungan dengan Pria Ini, Jangan Kaget ya

"Jadi, wajar kemudian gara-gara kasus itu Pak Jokowi meninggalkan menteri asal PDIP. Jadi, lebih mempercayakan ke Golkar," ujar Hensat.

Di sisi lain, kata alumnus Universitas Padjajaran itu, PDIP pada saat yang sama menilai kebijakan Jokowi di dalam menanggulangi pandemi menyusahkan konstituen partai berwarna kebesaran merah itu.

"PPKM Darurat yang luar biasa, walaupun itu keputusan baik dari pemerintah Jokowi dengan mengutamakan kesehatan," tuturnya. 

Politikus Partai Gerindra Arief Poyuono menyampaikan pandangan terkait kritik tajam yang dilontarkan politikus PDIP kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mereka adalah Puan Maharani, Effendi Simbolon, dan Masinton Pasaribu.

Eks wakil ketua umum Partai Gerindra itu menilai kritik Puan, Effendi, dan Masinton bisa juga menjadi pertanda mulai pupusnya dukungan PDIP kepada pemerintahan Jokowi.

"Kalau demikian, saya rasa Jokowi harus siap-siap ditinggal PDI Perjuangan dan juga PDI Perjuangan lewat dua kadernya harus bisa meminta partai untuk menarik kadernya dari kabinet Jokowi-Maruf amin," ucap Arief. (ast/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler