jpnn.com - Produsen teknologi, BlackBerry sukses bangkit dari keterpurukan setelah mengahlihkan bisnisnya dari ponsel ke penyedia layanan otomotif dan keamanan siber.
Perusahaan asal Kanada yang menghentikan layanan ponselnya pada awal 2022 lalu justru meraih peningkatan penjualan yang melampaui perkiraan Wall Street.
BACA JUGA: Teknologi BlackBerry Jadi Basis Kokpit Cerdas Mobil Listrik Renault-Jiangling
Hal tersebut berkat bisnis baru mereka di segmen keamanan siber dan fitur teknologi untuk mobil.
Pendapatan BlackBerry hingga Mei 2022 sebesar 168 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,491 triliun, melebihi perkiraan rata-rata analis sebesar 160,7 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,383 triliun).
Artinya, total untung yang diraup sekitar Rp 108 miliar.
Dilansir dari Reuters, Minggu (26/), meningkatnya pendapatan BlackBerry sejalan dengan melonjaknya permintaan kendaraan listrik dan teknologi mobil terkoneksi.
BACA JUGA: BlackBerry Hentikan Proyek HP 5G, Ini Sebabnya
BlackBerry merupakan mitra untuk produsen otomotif General Motors, Mercedes-Benz, dan Toyota.
BlackBerry mengatakan pendapatan segmen Internet-of-Things (IoT) yang mencakup produk otomotif mengalami pertumbuhan paling cepat sebesar 19 persen.
BACA JUGA: Konon BlackBerry Siapkan HP 5G Baru, Dirilis Tahun Ini?
Produk otomotif yang dibuat BlackBerry antara lain fitur sistem bantuan pengemudi, infotainment, dan mobil terkoneksi. (Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian