JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, impor beras yang dilakukan Bulog untuk kontrak pembelian 2011 sudah selesai awal pekan ini. Impor beras akan dihentikan, mengingat Maret ini sudah memasuki waktu panen raya. Sehingga harga gabah petani tidak akan anjlok.
"Mulai 7 Maret, tidak boleh ada lagi beras impor yang masuk,"jelas Sutarto. Impor akan dilakukan kembali jika ternyata produksi beras nasional tidak mencukupi.
Sutarto juga menjelaskan, Perum Bulog juga menyiapkan kredit komersial sekitar Rp 30-35 triliun untuk menyerap 4,5 juta ton gabah dan beras dari petani tahun ini. Dalam pengadaan gabah dan beras, Bulog membeli dengan kredit komersial dari perbankan, bukan dari anggaran pemerintah.
"Kredit komersial itu digunakan untuk kegiatan komersial dan manajemen Bulog," kata Sutarto di Jakarta belum lama ini.
Sutarto menjelaskan, ada dua tugas pokok Bulog yakni mengamankan harga di tingkat produsen dan menstabilkan harga di tingkat konsumen. Ketika harga beras di pasaran melonjak tajam, Bulog bertugas melakukan operasi pasar. Sehingga harga beras stabil kembali dan konsumen tidak terbebani oleh harga yang terlampau tinggi.
Sedangkan untuk mengamankan harga di tingkat produsen atau petani, Bulog melakukan pembelian gabah dari petani berdasarkan harga pembelian pemerintah (HPP). Biasanya pembelian oleh Bulog banyak dilakukan di saat panen.
"Instrumen untuk mengamankan harga di tingkat produsen (petani) adalah HPP. Jadi, HPP itu bukan untuk kepentingan Bulog, tapi untuk membantu petani. Supaya ketika mereka menjual hasil panen, harga tidak anjlok," jelas Sutarto. (dri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... INAF Kaji Opsi Obligasi Rp 300 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi