Hepatitis Akut Misterius Bertambah, Dinkes Bogor Ajak Warga Lebih Waspada

Sabtu, 14 Mei 2022 – 00:01 WIB
Dinkes Kabupaten Bogor meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus hepatitis akut misterius. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, BOGOR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor meningkatkan kewaspadaan dini, seiring bertambahnya kasus hepatitis akut misterius di daerah tetangga, seperti DKI Jakarta.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyebarkan formulir investigasi ke seluruh Puskesmas dan rumah sakit untuk mendeteksi hepatitis akut kepada masyarakat yang bergejala hepatitis.

BACA JUGA: Anak di Samarinda Meninggal Diduga Hepatitis Akut, Dinkes Pastikan Ditangani Sesuai SOP

"Ada form investigasi, kami telusuri semua yang gejalanya mirip, sehingga nanti diketahui jenis hepatitisnya," ungkap Kepala Dinkes Kabupaten Bogor Mike Kaltarina, Jumat (13/5).

Menurutnya, gejala hepatitis akut hampir mirip dengan Hepatitis A, B, C, D dan E, yakni demam disertai diare, mual, muntah dan sakit perut.

BACA JUGA: Hepatitis Akut Misterius Bertambah, DKI Jakarta Paling Banyak

Kemudian indikator lainnya yaitu jika angka SGPT atau Serum Glutamat Piruvat Transaminase dan SGOT atau Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase di atas 500.

“Itu yang harus diwaspadai, terutama bagi masyarakat yang punya anak balita. Gejala yang perlu diwaspadai juga meliputi warna mata dan kulit dapat menguning, kejang serta kesadaran menurun,” ujarnya.

Mike mengimbau jika masyarakat menemukan gejala awal tadi agar membawa pasien ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lanjutan dan jangan menunggu muncul gejala lanjutan.

“Gejala lanjutan itu, seperti kulit dan mata mulai berwarna kuning. Tujuannya agar tidak terlambat penanganan terhadap dugaan penyakit hepatitis akut,” kata Mike.

Dia juga menyarankan masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), terutama rajin mencuci tangan menggunakan sabun yang dapat mencegah terjadinya penularan berbagai penyakit.

Mike memastikan Dinkes Kabupaten Bogor telah membentuk tim penyelidikan epidemiologi.

Apalagi Kabupaten Bogor berbatasan langsung dengan DKI Jakarta dan beberapa daerah lain.

“Tim itu nanti akan akan melakukan tracing jika ada laporan dari masyarakat karena memang harus di-tracing jika ditemukan,” kata dia. (jpnn/antara)


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler