jpnn.com, SAMARINDA - Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim Masitah membenarkan informasi yang disampaikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menyebutkan salah satu kasus pasien anak yang meninggal dunia diduga akibat hepatitis akut dari Kaltim.
Diketahui, satu kasus anak menginggal akibat hepatitis akut di Kaltim merupakan pasien yang sebelumnya dirawat di salah satu rumah sakit di Samarinda.
BACA JUGA: Kabar Terkini dari Kemenkes soal Hepatitis Akut
"Iya benar, apa yang diumumkan Kemenkes. Salah satu kasus itu ada di Kaltim tepatnya di Kota Samarinda. Namun ini masih dugaan," kata Masitah saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (13/5) siang.
Namun, dia memastikan pasien anak yang meninggal dunia diduga akibat hepatitis akut telah mendapatkan penanganan sesuai SOP.
BACA JUGA: Hepatitis Akut Misterius Bertambah, DKI Jakarta Paling Banyak
"Meninggalnya satu hari setelah lebaran," kata Masitah dihubungi JPNN.com, Jumat (13/5) siang.
Masitah mengatakan Dinkes Kaltim sudah meneruskan surat edaran dari Kemenkes ke Dinkes kabupaten/kota, serta ke seluruh rumah sakit di wilayah Benua Etam terkait penanganan hepatitis misterius tersebut.
BACA JUGA: PKS Desak Pemprov DKI Lakukan Pencegahan Serius Terkait Hepatitis Akut
"Kami semua sudah melakukan penanganan dan mengisi form survei kewaspadaan dini dan mengirimkan ke kementerian. Selanjutnya divalidasi kementerian, apakah hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya itu atau bukan," terangnya.
Selain itu, Dinkes Kaltim melakukan pencegahan dini dengan cara mengedukasi masyarakat agar lebih waspada.
"Paling penting masyarakat diminta untuk tidak panik. Masyarakat juga bisa mengakses laman resmi Dinkes Kaltim. Kami perkenalkan (edukasi) masyarakat kasus ini dan bagaimana cara mencegahnya," beber Masitah.
Masitah menyampaikan Dinkes Kaltim sudah berkoordinasi dengan seluruh dinas pendidikan dan sekolah agar melakukan pengawasan dan memberikan edukasi di tengah mulai diberlakukannya pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen saat ini.
"Dinas pendidikan dan jajaran sudah kami edukasi agar meminta para murid tidak menggunakan tempat makan bergantian, dan sebaiknya bawa makanan dari rumah. Kemudian tidak bermain di tempat yang ramai, seperti kolam renang," pungkasnya. (mcr14/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Hepatitis Akut Meluas, Kemendikbudristek Perlu Antisipasi
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Arditya Abdul Aziz