Hercules Angkut 4 Jenazah Korban Fokker Asal Toraja

Sabtu, 23 Juni 2012 – 07:39 WIB
Empat Jenazah korban fokker 27 saat tiba di perumqhan BTP Makassar, Jumat (22/6). Foto: Fajar/JPNN

MAROS - Sejak pukul 10.30 Wita sejumlah kerabat dan anggota keluarga korban jatuhnya pesawat jenis Fokker 27-500 bernomor registrasi 2708 mulai berdatangan ke Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin, Jumat (22/6).

Suasana duka pun mulai nampak menyelimuti pangkalan udara sejak pagi kemarin. Terlihat dengan busana yang dikenakan sejumlah kerabat dan anggota keluarganya yang mayoritas mengenakan pakaian hitam dan kerudung.

Pesawat Hercules dengan nomor A 1315 mengangkut empat orang jenazah keluarga Mayor Yohannes yaitu ibu Yohannes sendiri, Martina Roren (69), anak kandung Yohannes, Brian Riatiabel (7), keponakan, Melvin (18 bulan) dan adik Yohannes, Onci Tumba Belorundun (30) tiba di landasan Pangkalan TNI AU Sultan Hasanuddin sekitar pukul 13.10 Wita. Keempat jenazah yang menjadi korban jatuhnya pesawat Fokker 27 di perumahan Rajawali, Halim Perdanakusumah itu disambut isak tangis oleh keluarga korban.

Isak tangis histeris para keluarga dan kerabatnya pun memecah suasana yang tadinya sunyi saat pesawat yang mengangkut jenazah tiba dan sat peti jenazah diturunkan dari pesawat.

Sementara Mayor Yohannes sendiri yang turun dari pesawat nampak shock. Akibat luka dibagian kakinya pun dia tak dapat berjalan sendiri sehingga dia dipapah oleh anggota TNI Lanud karena tidak mampu. Matanya pun mulai sembab dan berair ketika sanak keluarganya mendatanginya satu persatu dan merangkulnya hingga memecah suasana.

Keempat jenazah diangkut dengan menggunakan mobil jenazah jenis Isuzu dengan nomor polisi 3022-02 dan 1095-02. Sambil menunggu jenazah, Mayor Yohannes beserta istri dan keluarganya yang ikut dalam rombongan diistirahatkan di ruang VIP Pangkalan TNI AU Sultan Hasanuddin sekitar 15 menit.

Sayangnya, tak satupun anggota keluarganya yang bersedia dimintai keterangan mengenai peristiwa maut yang merenggut keluarganya. Mereka menolak memberi keterangan.

Namun menurut informasi yang berhasil dihimpun FAJAR (JPNN Group) dari salah seorang kerabat Onci, Debora Poylema (48), keempat jenazah rencananya akan dimakamkan di Bastem, perbatasan Kota Palopo dan Kabupaten Toraja Utara.

Debora mengaku sangat kaget ketika mendengar kabar tragis yang menimpa keluarga Yohannes. Apalagi antara dirinya dengan adik Yohannes, Onci sangatlah akrab di perkumpulan Gereja Jemaat Tamalanrea dan masuk dalam kelompok sembilan.

Dia menjelaskan di Gereja Toraja Jemaat Tamalanrea itu terdapat 12 kelompok, sementara dirinya dan Onci berada dalam satu kelompok di kelompok sembilan.

Hubungannya dengan Onci diakuinya lebih dari sekadar tetangga dan teman satu kelompok dalam sebuah perkumpulan di gerejanya. "Saya dengan dia sudah seperti tante dan ponakan meski hanya tetangga dan kenal di gereja," ungkap Debora dengan mata berkaca-kaca.

Dimatanya, Onci sosok yang ramah, mudah bergaul dan sangat sosial. "Sosialnya luar biasa, sering berbagi. Dan dia juga aktif di kegiatan paduan suara, kebaktian-kebaktian rumah tangga. Tapi paling aktif dipaduan suara," ungkap Debora yang juga Majelis Kelompok Sembilan Gereja Toraja Jemaat Tamalanrea.

Dia juga mengatakan disetiap kegiatan kegamaan di gereja, Onci tak pernah alpa. Dia selalu hadir, baik itu dalam acara kebaktian, pertemuan antara ibu-ibu.

Bahkan, kata dia, sebelum berangkat Onci berencana membelikan dia dan teman satu kelompoknya baju yang akan dijadikan seragam.

Mirisnya lagi, kata Debora, selain liburan bersama ibunya di Jakarta, dia juga hendak menjemput suaminya yang sehari-harinya berprofesi sebagai pelaut yang sedang berlayar di Singapura. "Onci bilang kalau tujuannya ke Jakarta juga untuk menjemput suaminya. Jadi mereka janjian mau ketemu di Jakarta kemudian pulang bersama-sama ke Makassar, kemudian masuk di rumah barunya di Sudiang. Tapi sayang Tuhan berkehendak lain," ungkapnya.

Usia pernikahan Onci dan suaminya, Ruben Tannen, kata Debora baru sekitar tiga tahun dan baru dikaruniai satu orang anak, yaitu Melvin yang juga tewas dalam peristiwa tragis itu.

Informasi yang penulis himpun dari sanak keluarganya yang enggan disebutkan namanya, Onci sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk memasuki rumah barunya. Selain membeli perabot rumah tangga dia juga membeli mobil baru. Namun sayangnya belum sempat masuk rumah dia sudah tewas dengan cara tragis. "Karena sudah dipersiapkan dia pun membawa kunci rumah barunya itu," katanya.

Sebelum dibawa ke kampung halamannya, keempat jenazah terlebih dahulu dibawa ke rumah duka di kompleks Bumi Tamalanrea Permai, Blok H No 334, Makassar. Iring-iringan mobil sanak keluarga serta kerabatnya pun mengantar keempat jenazah hingga ke rumah duka. (rin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politisi Demokrat Akui Kenal WN Malaysia Pengawal Neneng


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler