JAKARTA - Tokoh pemuda Tanah Abang, Hercules, bikin geger tanah kelahirannya di Timor Leste. Bahkan pihak angkatan bersenjata Timor Leste, Forsa Defeza Timor-Leste (FDTL) ingin menangkap Hercules.
Hal itu terungkap dari pernyataan Panglima FDTL, Mayor Jenderal Lere Anan Timor saat berbicara di depan pertemuan organisasi Sagrada, sebuah organisasi keluarga Suku Bidau di Santa Ana, Dili baru-baru ini, sebagaimana dilansir laman Timor Hau Nian Doben. Awalnya, Lere menanggapi upaya rekonsiliasi nasional dengan rencana pulangnya para pengungsi eks Timor Timur di Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Mei mendatang.
Namun Lere menolak rencana kepulangan pengungsi eks Timtim itu. Terlebih lagi dalam rangka rekonsiliasi nasional itu para pengungsi eks Timtim akan diberi status khusus.
Namun menurut Lere, kalangan prointegrasi sudah tak punya aset lagi saat menyeberang ke Atambua pascajajak pendapat pada 1999 lalu. "Kita harus menolaknya," kata Lere termuat dalam artikel berjudul Lere Tolak Otonomi bagi Pengungsi Eks Timor Leste.
Lantas apa yang membuat bekas komandan gerilyawan Falintil itu geram terhadap Hercules? Ternyata hal itu terkait dengan kunjungan Hercules ke Dili, baru-baru ini yang justru disambut bak pahlawan.
Bahkan perlakuan polisi Timor Leste terhada Hercules dinilai Lere ibarat perlakuan terhadap presiden. "Itu sudah terlalu," katanya.
Selain itu, katanya, Hercules telah mencoba membandingkan kesejahteraan masyarakat Timor Leste saat masih menjadi bagian Indonesia, dengan era saat ini sebagai negera tersendiri. Lere menyebut pihak asing tak bisa lagi mengintervensi Timor Leste sebagai sebuah negara merdeka, termasuk Hercules. "Itu sudah merendahkan martabat Timor Leste," tegasnya.
Seperti diketahui, Pemerintah NTT pernah melansir data jumlah pengungsi eks Timtim yang mencapai 104 ribu jiwa. Meski sudah ada yang tinggal dan membaur dengan warga NTT, namun masih ada juga yang tinggal di 12 kamp pengungsian.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kastaf Gedung Putih Calon Menkeu AS
Redaktur : Tim Redaksi