jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Perindo Bidang Kebijakan Publik Dr. Heri Budianto mengapresiasi langkah Pemrov Sumatera Selatan (Sumsel) yang bergerak cepat telah melaksanakan vaksinasi pada ternak untuk mencegah penyakit mulut dan kuku (PMK) di sejumlah wilayah di Sumsel.
“Kami mengapresiasi langkah Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel melaksanakan vaksinasi pada ternak untuk mencegah PMK sehingga memberikan rasa aman dan kepastian usaha bagi peternak,” ujar Heri Budianto dalam keterangan tertulis pada Kamis (30/6).
BACA JUGA: Kementan Sebut Dalam 2 Hari Vaksinasi PMK Tembus 58 Ribu Dosis
Lebih lanjut Heri Budianto mengatakan vaksinasi ini bukan hanya berusaha mencegah dan memberantas mata rantai virus dan bakteri PMK, tetapi juga sebagai bukti hadirnya negara untuk melindungi dan memberi rasa aman bagi peternak.
Vaksinasi tersebut dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel memang ditujukan kepada ternak anakan sapi karena masa hidup dan ekonomi lebih panjang.
BACA JUGA: Gubernur Kalsel Apresiasi Keseriusan Kementan Tangani Wabah PMK
“Vaksinasi memang bukan sapi siap kurban karena sapi itu sebentar lagi dipotong. Jadi, masa hidup pendek. Vaksinasi ini lebih diperlukan bagi sapi anakan dan sapi penggemukan agar peternak dapat memaksimalkan nilai ekonominya,” kata Heri Budianto yang juga Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Pascasarjana Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta.
Untuk diketahui, wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang ternak sapi merugikan peternak sapi, kerba, dan kambing di Sumatera Selatan.
BACA JUGA: Aduh, Belasan Sapi Kurban Terindikasi Kena PMK di Jakarta Timur
Hal membuat warga waswas untuk melakukan ibadah kurban. Datangnya hari raya Iduladha memang membuat permintaan sapi meningkat dibandingkan dengan hari-hari biasa.
Untuk mengatisipasi hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel telah menyalurkan 12.200 dosis yang didrop pemerintah pusat ke Sumsel.
Diberitakan sebelumnya, Pemprov Sumsel telah memastikan bahwa sapi dan kambing siap qurban sudah bebas PMK.
Pemprov Sumsel melakukan upaya pencegahan di antaranya dengan monitoring dan berbagai pengetatan lalu lintas perdagangan hewan ternak yang ada. Hal ini dinilai cukup bisa mengendalikan kondisi saat ini.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari