Herman Deru: Saya Pernah Merasakan Pahitnya Kalah

Senin, 16 Juli 2018 – 23:05 WIB
Herman Deru (dua kiri). Foto: foto: syafran martoni sumeks.co.id

jpnn.com, PALEMBANG - Calon gubernur Sumsel peraih suara tertinggi hasil rapat pleno KPUD Sumsel, H Herman Deru optimistis bisa jadikan Sumsel sebagai provinsi tersejahtera di Indonesia.

“Sumsel diberkahi tanah yang subur, kekayaan alam, dan barang tambang berlimpah, serta kualitas SDM yang baik. Tentunya tidak sulit jadikan Sumsel sebagai provinsi tersejahtera. Ini target saya setelah dilantik dan menjabat Gubernur Sumsel,” ujarnya saat menjawab pertanyaan Direktur Eksekutif Indobarometer, Muhammad Qodari terkait target yang hendak dicapai di acara live Pemimpin Terpilih 2018 yang ditayangkan salah satu TV swasta, Sabtu (14/7).

BACA JUGA: Bawaslu Sumsel Anggap Berkas Aduan Dodi-Giri Kedaluwarsa

Tapi untuk menata provinsi ini lebih “cantik”, harus dibarengi kondisi keseluruhan dari seluruh elemen yang ada. Mulai dari kaki, tangan, badan dan seluruh organ tubuh juga baik dan prima.

“Karena itu tidak boleh ada penyakit, kalau ada harus disembuhkan dulu. Dengan badan yang sehat dan paras yang cantik, akan banyak orang yang datang. Begitu juga provinsi ini, kalau pembangunan pesat dan sektor lain berjalan baik, sendirinya investor akan datang,” tegasnya.

BACA JUGA: Pantau Pilgub, Mobil Dinas Camat Inderalaya Utara Tabrakan

Yang juga tak boleh dilupakan, dia juga sedang jajaki kemungkinan membuka pabrik ban di wilayah Sumsel. Dengan begitu, karet produksi petani atau perusahaan bisa ditampung di tempat tersebut.

“Untuk ini, saya akan izin ke presiden. Ini akan mengangkat harga jual karet yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani,” bebernya.

BACA JUGA: Pilkada Sumsel 2018: Ya Ampun, Tipis Bangeeeeeetttt

Diakuinya, salah satu kunci sukses dirinya bisa meraih suara terbanyak di Sumsel, karena mampu membaur dan berkomunikasi dengan baik bersama masyarakat.

“Saya InsyaAllah menguasai semua bahasa yang ada di Sumsel. Sehingga lebih familiar dan mempermudah berkomunikasi dan bercengkerama langsung dengan warga, Bahasa Jawi yo monggo, bahasa Musi jugo pacak, apolagi bahasa Ogan dan Komering,” katanya sembari mengucapkan bahasa tersebut.

Sementara itu menjawab pertanyaan Maman Suherman, salah satu panelis di acara tersebut, sewaktu kalah di Pilgub Sumsel 2013 dia tak merasa sakit hati dan kecewa berlarut-larut.

“Saya pernah merasakan pahitnya kalah, karena memang apabila kita yang menang tidak akan pernah mencari kesalahan lawan. Tapi kalau kita kalah pasti akan mencari kesalahan. Baik dari lawan ataupun proses pelaksanaannya. Meski demikian, kita harus menatap ke depan untuk membangun Sumsel yang lebih baik,” ulasnya.

Karena itu, bila nanti dirinya dipercayakan memegang amanah sebagai Gubernur Sumsel, dirinya akan membangun sistem kerja yang lebih baik. Dengan kata lain, akan lebih banyak di luar daripada berada di kantor.

“InsyaAllah saya akan lebih banyak bersentuhan langsung dengan masyarakat. Dengan begitu bisa tahu keinginan dan keluhan masyarakat,” tegasnya.

Selain dirinya, dalam live TV tersebut juga hadir calon gubernur dan wakil gubernur (wagub) terpilih lain yakni Ridwan Kamil (Jawa Barat), Khofifah Indar Parawansa (Jawa Timur), Taj Yasin Maimoen (Jawa Tengah), Viktor Laiskodat (Nusa Tenggara Timur), Ali Mazi (Sulawesi Tenggara), dan Nurdin Abdullah (Sulawesi Selatan) melalui video conference karena sedang berada di Amsterdam, Belanda.

Panelis yang terlibat yakni Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan, Direktur Eksekutif Indobarometer, M Qodari, Maman Suherman, penulis buku, dan Usman, pakar pendidikan. (ran/cj15/afi/fad/ce1)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jagoan PDIP di Sumsel Diyakini Bakal Bawa Perubahan


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler