Herman Deru Sebut Mutu Pendidikan Sumsel Berhasil, Mampu Mendongkrak IPM

Rabu, 03 Mei 2023 – 10:46 WIB
Gubernur Sumsel H Herman Deru memberikan catatan khusus terkait IPM Sumsel. Hal itu disampaikan Herman Deru saat peringatan Hardiknas. Foto: Dok Pemprov Sumsel

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Sumsel H Herman Deru memberikan catatan khusus terkait Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumsel. Hal itu disampaikan Herman Deru saat peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2023.

Menurut Herman Deru, IPM daerah yang dipimpinnya meningkat sebesar 0,83 persen pada 2022 lalu. Adapun IPM Sumsel menjadi 70,90 atau tumbuh 0,83 persen atau meningkat 0,66 poin dibandingkan capaian 2021.

BACA JUGA: Kemendagri Mengapresiasi Prestasi Kepulauan Riau IPM Tertinggi di Sumatra

Herman Deru mengaku bangga dan bersyukur karena IPM Sumsel terus mengalami peningkatam. Oleh karena itu dia berharap angka tersebut kembali mengalami peningkatan pada 2023.

"Alhamdulillah, IPM Sumsel tercatat sebagai kategori tinggi pada 2022, ini luar biasa," ungkapnya.

BACA JUGA: Memprihatinkan, IPM Indonesia di Bawah Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina

Herman Deru berharap momen peringatan Hardiknas kali ini menjadi penyemangat bagi insan pendidikan, merdeka mengajar yang diikuti oleh semua stakeholder pendidikan.

"Kami tahu sistem pendidikan ini sangat dinamis, Indonesia tidak boleh ketinggalan, khususnya Sumsel," katanya.

BACA JUGA: Sekjen Kemendagri Sebut IPM Jabar Tinggi

Lebih lanjut gubernur yang menjabat sejak 1 Oktober 2018 itu menjelaskan kenaikan IPM ditopang beberapa indikator, selain faktor kesehatan juga ada faktor dimensi pengetahuan, harapan lama sekolah penduduk usia 7 tahun ke atas.

Selain itu rata-rata lama sekolah penduduk usia 25 tahun ke atas tumbuh 0,07 tahun, dari 8,30 tahun menjadi 8,37 tahun pada 2022. Upacara Hardiknas kali ini diikuti oleh para kepala sekolah, guru, siswa/siswi SD, SMP, SMA, dan semua usur pendidikan di Sumsel.
Sambutan

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, Nadiem Anwar Makarim yang dibacakan Gubenur Herman Deru menyebutkan 24 episode Merdeka Belajar yang sudah diluncurkan makin mendekatkan kita kepada cita-cita luhur Ki Hadjar Dewantara, yaitu pendidikan yang menuntun bakat, minat, dan potensi peserta didik agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai seorang manusia dan sebagai anggota masyarakat. 

"Anak-anak kita sekarang bisa belajar dengan lebih tenang karena aktivitas pembelajaran mereka dinilai secara lebih holistik oleh gurunya sendiri. Para kepala sekolah dan kepala daerah yang dulu kesulitan memonitor kualitas pendidikannya sekarang dapat menggunakan data Asesmen Nasional di paltform Rapor Pendidikan untuk melakukan perbaikan kualitas layanan pendidikan," ucap Herman Deru.

Para guru berlomba-lomba untuk berbagi dan berkarya dengan hadirnya paltform Merdeka Mengajar.

Selain itu, guru-guru yang dulu diikat berbagai peraturan yang kaku sekarang lebih bebas berinovasi di kelas dengan hadirnya Kurikulum Merdeka. 

"Sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran mendalam untuk mengembangkan karakter dan kompetensi, seleksi masuk perguruan tinggi negeri pun sekarang fokus pada mengukur kemampuan literasi dan bernalar," imbuhnya. 

Terkait pendanaan, lanjut Herman Deru, pencairan langsung dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) ke sekolah dan pemanfaatannya yang lebih fleksibel telah memberikan keleluasaan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. 

Selain itu, mekanisme Dana Indonesia yang fleksibel dapat mewadahi gagasan-gagasan kreatif para seniman dan pelaku budaya sehingga mampu menghasilkan karya-karya hebat yang mendukung kemajuan kebudayaan.

"Saudara-saudariku, mari kita ingat, bahwa bersama-sama kita telah membuat sejarah baru dengan gerakan Merdeka Belajar," ujarnya.

Selanjutnya Mendiknas dalam sambutan tertulisnya menekankan, transformasi yang masif ini sudah sepatutnya dirayakan dengan penuh syukur dan semarak, karena semuanya adalah hasil dari kerja keras dan kerja sama. 

"Hari Pendidikan Nasional tahun ini adalah waktu yang tepat bagi kita semua untuk merefleksikan kembali setiap tantangan yang sudah dihadapi, juga setiap jengkal langkah berani yang sudah diambil," ucap Herman Deru.

 Oleh sebab itu, Herman Deru menyebutkan, layar yang sudah dibentangkan jangan sampai terlipat lagi.

Para pendidik dan tenaga kependidikan, seniman dan pelaku budaya, juga peserta didik di seluruh penjuru Nusantara, adalah kapten dari kapal besar yang bernama Indonesia ini.

"Mari kita semarakkan hari ini dengan semangat untuk meneruskan perwujudan Merdeka Belajar, mendidik generasi Pelajar Pancasila yang cerdas berkarakter, dan membawa Indonesia melompat ke masa depan dengan pendidikan yang memerdekakan," pungkas Hermaan Deru.

Pada upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2023, Gubernur Herman Deru menyematkan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya 2023 kepada perwakilan ASN dengan masa pengabdian 10, 20, dan 30 tahun. Serta pengharagaan kepada siswa dan guru yang berprestasi.(jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Elvi Robiatul, Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler