jpnn.com - jpnn.com - Agus Fitriana (31, dengan gaya meyakinkan dan membawa sebuah tas yang diselempangkan di pundak, memasuki Bank BRI di tepi Jalan Pangeran Suryanata, Kelurahan Bukit Pinang, Kecamatan Samarinda Ulu, Samarinda, Kaltim, kemarin sekitar pukul 11.00 Wita.
Tak banyak bicara, Agus hanya memandang sekeliling dalam bank. Saat itu sejumlah karyawan bank sudah mulai sibuk melayani beberapa nasabah yang mulai berdatangan.
BACA JUGA: Aneh, Merampok Bank kok Konyol Begini
Bayu Andi (29), satpam bank semula tidak menaruh curiga.
"Saya lalu bertanya, ada yang bisa dibantu pak?," tanya Bayu saat itu.
BACA JUGA: Kejang-kejang, Tangan Mengepal, Mekanik Tambang Tewas
Agus tak menjawab, namun dia mengeluarkan secarik kertas kecil dari tasnya. "Saya minta uang Rp 50 juta atau bom ini meledak" isi tulisan di kertas lusuh.
Melihat tulisan tersebut, Bayu tersentak. Tanpa pikir panjang Bayu langsung memiting dan mendorong keluar Agus bank.
Agus tak menyerah begitu saja. Dia coba melawan. Terjadilah pergumulan dengan Bayu.
Saat itulah datang Budimansyah ( 56) yang membantu Bayu.
“Ketika saya melihat satpam bergumul, saya langsung coba membantu. Tiba-tiba bom jatuh. Terus ada yang menendang bom berbentuk dinamit ke tengah jalan,” ujar Budimansyah ditemui Samarinda Pos (Jawa Pos Group) di lokasi kejadian.
Seakan tak memedulikan dinamit yang sewaktu-waktu bisa meledak, perhatian warga justru tertuju kepada Agus.
Tanpa ampun warga yang mengetahui Agus adalah perampok, menghakiminya.
“Saya menerima telepon dari pak Budimansyah yang merupakan ketua RT di sekitar tempat kejadian perkara. Saya diberitahu perihal perampokan itu, saya dan rekan-rekan lain langsung mendatangi TKP,” ujar Aipda Andrianus, personel Babinkamtibmas Kelurahan Bukit Pinang, yang memang wilayah kerjanya mencakup tempat Agus merampok bank.
Begitu tiba, anggota Polsekta Samarinda Ulu yang mendapat kabar Agus membawa dinamit siap meledak langsung mensterilkan lokasi kejadian.
Sembari berjibaku dengan warga, polisi mengamankan Agus. Polisi berusaha mengamankan Agus dari amukan warga yang terus berusaha menghajarnya.
Dari teras BRI tempat Agus diamankan, sekitar 7 meter menuju mobil patroli, warga terus berusaha melayangkan tendangan dan pukulan.
Polisi sempat kewalahan menenangkan warga. Dengan bersusah payah, Agus pun akhirnya berhasil dimasukkan mobil.
“Kami langsung mensterilkan lokasi kejadian. Kami memasang pengaman dari tali rapia, untuk menghalau warga mendekat sementara menunggu pita garis polisi dan rekan Tim Gegana Brimob (Detasemen B Pelopor Brimob Polda Kaltim, Red),” jelas Kapolsekta Samarinda Ulu Kompol Chandra Hermawan.
Selain memasang tali rafia dengan radius sekitar 100 meter, polisi juga meletakkan kursi plastik berwarna hijau persis di dekat dinamit.
Polisi terpaksa menutup Jalan Pangeran Suryanata. Baik kendaraan yang hendak masuk atau keluar Samarinda tak satupun boleh melintas.
Polisi mengantisipasi kemungkinan terjadinya ledakan dinamit yang tergeletak persis di tengah jalan.
Hampir dua jam Jalan Pangeran Suryanata lumpuh total. Antrean kendaraan menuju arah keluar kota terjadi mulai simpang Air Putih, sementara kendaraan dari arah Tenggarong juga mengular hingga patung Mal Lembuswana.
Setelah Tim Gegana Brimob tiba, menggunakan pakaian dan peralatan khusus, seorang petugas melakukan evakuasi dinamit di tengah jalan dan rangkaian baterai yang diduga pemicu bom di tanggga di teras BRI.
Setelah itu barulah bom diamankan ke tempat khusus untuk di bawa ke markas Brimob di Samarinda Seberang. Akhirnya arus lalu lintas pun berangsur normal.
“Pelaku sudah kami amankan dan saat ini menjalani pemeriksaan di kantor,” tegas Kapolresta Samarinda Kombes Pol Eriadi ditemani sejumlah perwira di lingkungan Polresta Samarinda dan Brimob Polda Kaltim yang mengawasi langsung proses evakuasi dinamit yang membuat geger warga. (rin/beb)
Kronologis perampokan Bank BRI di Jalan Pangeran Suryanata, Senin (13/2):
- Pukul 07.30 Wita Agus berangkat dari kontrakannya di Dusun Pulau Mas, RT 6, Desa Bhuana Jaya, Kukar, menuju TKP menumpang sebuah truk yang melintas.
- Pukul 10.00 Wita, Agus tiba di sekitar Bank BRI dan mengamati keadaan sekitar
-Pukul 11.00 Wita, Agus masuk bank dan bertemu satpam bernama Bayu Andi. Saat itu di bank ada beberapa karyawan dan nasabah.
- Pukul 11.02, saat dilayani petugas Agus menunjukkan kertas bertuliskan “Saya minta uang Rp 50 juta atau bom ini meledak”
- Pukul 11.03 Bayu memiting dan mendorong Agus keluar hingga terjadi pergumulan. Dibantu warga, Bayu mengamankan Agus. Saat itu bom berbentuk dinamit terjatuh dari tas. Warga yang panik menendang dinamit ke tengah jalan.
- Pukul 11.10 anggota Polsekta Samarinda Ulu datang dan mengamankan Agus. Polisi juga melakukan sterilisasi TKP
- Pukul 12.08 Wita, Tim Gegana Detasemen B Pelopor Brimob Polda Kaltim beserta Kapolresta Samarinda Kombes Pol Eriadi dan sejumlah perwira polisi lain tiba. Kemudian dilakukan pengamatan terjadap barang mencurigakan berbentuk dinamit.
- Pukul 12.40 Wita, benda mencurigakan diduga bom dan berbentuk dinamit dievakuasi Tim Gegana dan dibawa ke markas Brimob di Samarinda Seberang.
Redaktur & Reporter : Soetomo