jpnn.com, SAMARINDA - Anas berteriak histeris. Wajahnya yang pucat menandakan dirinya sangat ketakutan.
Beberapa teman menghampiri dan berusaha menenangkan Anas.
BACA JUGA: Heboh, Mayat Bule di Hotel Fairmont itu Ternyata Suami Model Panas
Dengan terbata-bata, karyawan tambang batu bara PT Samudra Darma Hutama (SDH) itu menyampaikan berita duka.
Jimmy Tontey yang merupakan mekanik tambang kejang-kejang lalu tewas di kamar tidur, Sabtu (24/12) kemarin.
BACA JUGA: Menyeramkan, Warga Honduras Heboh Ada Mayat Ketuk Peti Mati dari Dalam
Kabar itu membuat sejumlah karyawan lainnya panik.
Peristiwa itu terjadi di mess PT SDH di Jalan Kampung Tengah, RT 2, Kelurahan Bantuas, Palaran.
BACA JUGA: Saat Terancam PHK, Kalimat Penyemangat Rezeki Datangnya dari Tuhan
Beberapa karyawan tambang lantas melaporkan kejadian itu ke Polsekta Palaran.
Tak berselang lama polisi pun datang.
Polisi langsung melakukan penyelidikan serta mengidentifikasi untuk memastikan penyebab tewasnya Jimmy.
Informasi yang dihimpun Sapos, sehari sebelum ditemukan meregang nyawa, Jimmy meminta kepada salah seorang sopir mobil perusahaan tambang mengantarkannya pulang.
Ketika itu, Jimmy mengeluh sakit di bagian dada sehingga dia memerlukan beristirahat.
Namun, takdir ternyata berkehendak lain.
Jimmy meninggal di kasur dengan kedua tangan mengepal ke atas.
"Identifikasi sudah kami lakukan, dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban (Jimmy, Red)," terang Kapolsekta Palaran AKP Andrias Nurcahyo Wibowo.
Andrias menjelaskan, berdasarkan informasi keluarga dan teman kerjan, Jimmy memang memiliki penyakit jantung.
"Setelah diidentifikasi, jasad korban langsung dievakuasi ke RSUD IA Moeis menunggu kedatangan keluarganya," pungkasnya. (kis/oke/nha)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Batu Bara Anjlok, 2 Ribu Karyawan Di-PHK
Redaktur : Tim Redaksi