Herwyn Minta Pengawas Pemilu Terus Tingkatkan Kapasitas SDM untuk Perkuat Kerja Bawaslu

Rabu, 13 November 2024 – 09:34 WIB
Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda saat memberikan pengarahan di Kabupaten Toraja, Sulawesi Selatan. Foto: Dokumentasi Humas Bawaslu

jpnn.com, TANA TORAJA - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Herwyn JH Malonda meminta para pengawas pemilu untuk tidak berhenti meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) masing-masing.

Herwyn menyampaikan pentingnya peningkatan kapasitas SDM dilakukan untuk memperkuat kerja-kerja pengawasan Bawaslu dalam menjalankan fungsi pencegahan dan penindakan serta bermanfaat untuk dirinya masing-masing.

BACA JUGA: Jadi Dosen Tamu di UI, Ketua Bawaslu Ungkap Persoalan Penyelesaian Masalah Hukum Pemilu

"Saya mengharapkan ada pelatihan berkelanjutan, ada upgrade pengetahuan dan keterampilan, mentoring dan kerja sama sesama pengawas pemilu, peningkatan kapasitas secara personal serta uji kompetensi," kata Herwyn di Kabupaten Toraja, Sulawesi Selatan, dikutip Rabu (13/11).

Herwyn menilai dalam setiap kegiatan peningkatan kapasitas, ada pelatihan yang berkelanjutan supaya bisa membantu tugas-tugas pengawasan pemilu.

BACA JUGA: Anggota Bawaslu Puadi Beberkan Upaya Memitigasi Praktik Politik Uang di Pilkada 2024

Pasalnya, pemahaman terkait pengawasan pemilu bisa saja dalam situasi tertentu akan berkembang dari waktu ke waktu, bukan jadi berkurang.

Selain itu, Herwyn ingin sesama pengawas pemilu saling belajar.

BACA JUGA: Bawaslu Jabarkan Tren Dugaan Pelanggaran Netralitas Kepala Desa di Rakornas Pemda

Anggota Bawaslu, baik provinsi maupun kabupaten/kota yang lebih mengetahui tentang suatu hal harus berbagi ilmu dan pengetahuan kepada yang lain.

Harapan yang sama juga disampaikan Herwyn kepada staf sekretariat.

“Jangan pelit informasi atau ilmu ke sesama pengawas pemilu," tegas Koordinator Divisi SDM, Organisasi, dan Diklat Bawaslu itu.

Lebih lanjut Herwyn juga berharap pengawas pemilu tidak berhenti mendapatkan ilmu dari kegiatan atau pelatihan yang difasilitasi oleh lembaga.

Pengawas pemilu juga penting untuk meningkatkan kapasitas melalui pendidikan formal atau pelatihan lain.

"Soal pendidikan formal, Bawaslu sampai sekarang tidak pernah melarang ketua, anggota, dan staf Bawaslu untuk kuliah. Cuma mewanti-wanti jangan sampai kuliah membuat kinerja terganggu, ada baiknya dilakukan di luar tahapan,” kata Herwyn.

Herwyn menambahkan pelatihan non-formal lain, seperti pelatihan fasilitator, mediator ajudikator, dan lain-lain juga bisa dilakukan.

Dia juga meminta jajaran pengawas pemilu dan sekretariat baik secara rutin atau mendadak melakukan uji kompetensi atau semacam evaluasi.

Herwyn menjelaskan uji kompetensi dilakukan untuk mengecek keterampilan dan pengetahuan pengawas pemilu dan staf sekretariat.

"Bisa saja kita sudah tidak tahu tentang regulasi terbaru, karena disibukkan dengan hal lain atau justru kemampuan kita sudah tinggi sehingga diperlukan strategi tersendiri dalam peningkatan kapasitas yang tidak bersifat rutinitas membosankan," ujar peraih gelar doktoral dari Universitas Brawijaya itu.

Tak lupa Herwyn mengingatkan pengawas pemilu untuk membuat target bacaan terkait regulasi kepemiluan.

Hal ini penting karena menurutnya apabila rajin membaca regulasi dan menemukan fenomena atau peristiwa di lapangan, pengawas pemilu bisa mengambil kebijakan untuk tindakan yang selanjutnya.

"Tetap jaga soliditas, jaga integritas. Karena kalau tidak dilandasi integritas, seberapa cerdasnya seseorang, seberapa tahunya terkait regulasi, seberapa mahirnya tahu pengawasan kalau tidak dibungkus integritas maka akan jadi nol bahkan minus," pesan Herwyn. (mrk/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler