Herzaky Demokrat Tuding Megawati Gulingkan Gusdur, Wasekjen PDIP: Tidak Etis

Rabu, 06 Oktober 2021 – 16:02 WIB
Wasekjen PDIP Arif Wibowo. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Arif Wibowo prihatin atas ucapan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat (PD) Herzaky Mahendra Putra yang menuding Megawati Soekarnoputri menggulingkan Abdurachman Wahid atau Gus Dur dari kursi Presiden RI.

Arif menegaskan bahwa pernyataan itu sangat tidak etis.  

BACA JUGA: Sebut Megawati Gulingkan Gus Dur, Herzaky Minta Maaf

"Kami tentu menyesalkan dan prihatin. Itu pernyataan yang tidak berdasar dan tidak etis," kata Arif di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/10).

Legislator yang duduk di Komisi II DPR itu menjelaskan bahwa pergantian kekuasaan di Indonesia pascareformasi ialah hal normal atau berdasarkan undang-undang.

BACA JUGA: Herzaky Mengusik Megawati, Ujang Singgung Hubungan Demokrat dan PDIP

Arif menyebut, pernyataan tentang penggulingan seperti disampakan Herzaky itu justru bernuansa fitnah dan memantik perpecahan. 

"Jadi, saya mengingatkan kepada yang menyampaikan agar menghindari pernyataan yang kontroversi, yang fitnah, yang justru merusak persatuan dan kesatuan bangsa dan memantik konflik yang tidak perlu," ujar legislator Daerah Pemilihan IV Jawa Timur itu.

BACA JUGA: Herzaky Sebut Megawati Gulingkan Gus Dur, Kubu Moeldoko Menyerang SBY 

Sebelumnya, Herzaky mengatakan pendirian Partai Demokrat dilakukan setelah Megawati menggulingkan Gus Dur.

Kala itu, ujar dia, Susilo Bambang Yudhoyono menjadi calon wakil presiden untuk Megawati bersama satu kandidat lainnya yakni Hamzah Haz.

"Demokrat berdiri ketika ada pemilihan wakil presiden dari Ibu Megawati yang baru saja menggulingkan Bapak Gus Dur. Ketika itu, cawapres ada dua, satu Pak Hamzah Haz, kedua Pak SBY," kata Herzaky, Minggu (3/10).

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tangerang Selatan Wanto Sugito pun merasa keberatan atas tudingan Herzaky itu karena tidak berdasarkan data.

"Selain ngawur, Herzaky tidak paham sistem politik saat itu di mana MPR RI kedudukannya sebagai lembaga tertinggi. MPR itu terdiri dari DPR RI dan DPD RI. Jadi, kalau mau main tuduh, harusnya ke Amien Rais, bukan ke Ibu Megawati," ujar Wanto dalam siaran pers, Selasa (5/10). (ast/jpnn)

 

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : Boy
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler