jpnn.com - JAYAPURA - Kepala Kantor Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Biak, Marwoto mengatakan, masyarakat yang berada di Papua tak perlu terlalu berkecil hati, karena tak bisa menyaksikan fenomena langka gerhana matahari total (GMT).
"Masih bisa dinikmati (GMT di Papua) meski hanya sebagian. Intensitas gerhananya juga berbeda-beda di setiap daerah di Papua," kata Marwoto, seperti dikutip dari Cenderawasih Pos, Selasa (8/3).
BACA JUGA: Simak! Seruan Muhammadiyah soal GMT
Untuk wilayah Selat Saireri yang meliputi Kabupaten Biak Numfor, Kepulauan Yapen, sebagian wilayah Kabupaten Nabire, Fak-fak dan Manokwari, diprediksi mengalami gerhana matahari sebagian dengan intensitas sekitar 80 hingga 90 persen.
Sedangkan untuk Jayapura, Sarmi, Timika, Mamberamo, Paniai, Dogiyai dan sebagian wilayah di Pegunungan Tengah memiliki intensitas 70-80%. “Untuk wilayah Boven Digoel, Asmat, sebagian wilayah di Merauke, Wamena, Puncak Jaya memiliki intensitas hanya 60-70%, sedangkan sebagian besar Wilayah Merauke dan Pulau Yos Sudarso di bawah 60%,” jelasnya.
BACA JUGA: Ribuan Bule Sudah Serbu Palu
Meskipun masyarakat di Papua khususnya di Kabupaten Biak Numfor tidak dapat menikmati fenomena gerhana matahari total, namun Lapan Biak tetap akan menggelar nonton bareng (Nobar) gerhana matahari. Untuk Nobar ini, Lapan menurut Marwoto telah menyiapkan 200 kacamata khusus.
“Jadi kacamata yang kami siapkan ini bukan untuk diberikan secara gratis tetapi untuk kita pakai bersama-sama secara bergantian,” ucapnya.
BACA JUGA: Subuh, Taubat, Baru Salat Gerhana Matahari
Sementara Kepala Sub Bidang Pelayanan Jasa Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura, Zem I Padama, SE, S.Si, menyebutkan bahwa penampakan gerhana matahri untuk wilayah Papua dan Papua Barat tidak seperti penampakan pada daerah perlintasan gerhana matahari.
Meskipun untuk wilayah Papua dan Papua Barat yang terlihat hanya gerhana matahari sebagian, namun durasinya mulai dari kontak pertama hingga kontak keempat cukup lama yaitu sekitar 2 jam 55 menit.
“Kontak pertama dimulai pukul 08.53 WIT kemudian untuk puncak gerhananya pada pukul 10.17 WIT dan berakhir atau pada kontak keempat pada pukul 11.48 WIT. Untuk Kota Jayapura sendiri terlewati gerhana dengan magnitudo gerhana 0,6 artinya terjadi gerhana matahari sebagian untuk wilayah Kota Jayapura,” ungkapnya.(il/fia/nat/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sambut Gerhana Dengan Tarian Tradisional
Redaktur : Tim Redaksi