Heynckes, Pahlawan yang Terlupakan

Selasa, 17 April 2012 – 13:13 WIB
REAL Madrid bukanlah klub yang asing buat der trainer Bayern Munchen, Jupp Heynckes. Tactician berusia 66 tahun tersebut pernah bekerja selama semusim sebagai pelatih Los Blancos, julukan Real, pada 1997-1998.

Biarpun durasi masa kerjanya singkat, tetapi Heyckes melakukan prestasi yang sangat luar biasa. Dia mengakhiri puasa gelar Real di Liga Champions selama 32 tahun.

Ya, pada masa kerjanya, Real mencapai final melawan Juventus dan menang 1-0 di Amsterdam Arena. Itu merupakan gelar ketujuh Real di Liga Champions.

Ternyata, prestasi itu tidak cukup buat memuaskan Real. Presiden Real ketika itu Lorenzo Sanz tetap memecatnya pada akhir musim. Dia akhirnya digantikan pelatih Belanda Guus Hiddink.

Disinyalir, yang membuat Heynckes terlempar dari jabatannya adalah karena gagal mengatasi ego para bintang Real. Selain itu, pada musim yang sama, Real juga gagal juara Liga Primera. Bahkan, mereka hanya finis di urutan keempat.

"Ketika itu, terlalu sulit untuk mengatasi ego para pemain di ruang ganti. Mereka sangat berkuasa, bahkan pelatih sekelas Fabio Capello saja terlepar lebih dulu sebelum merekrut Heynckes," tulis Marca.

Selain Liga Champions, Heyckes juga membawa Real menjuarai Piala Super Spanyol musim itu. Setidaknya capaiannya lebih baik ketimbang Hiddink yang menjadi penggantinya. Tactician asal Belanda itu hanya mempersembahkan gelar Piala Interkontinental. Hiddink juga dipaksa mengundurkan diri di tengah musim.

Setelah Hiddink ada John Toshack yang juga durasi kerjanya hanya sembilan bulan. Lalu, Real baru mendapatkan kesuksesannya lagi saat Vicente Del Bosque menduduki jabatan mulai 17 November 1999.

Di tangannya, Real mampu dua kali juara Liga Champions, dua kali juara Liga Primera, dua kali Piala Super Spanyol, satu Piala Super Eropa, dan satu Piala Interkontinental. Tetapi, Del Bosque juga dipecat pada 23 June 2003.

Karena jabatannya yang singkat, maka Heynckes tidak terlalu dikenang di Real. Oleh beberapa media Spanyol, dia disebut sebagai unsung hero alias pahlawan yang dilupakan.

"Sekarang saya lebih fokus pada pekerjaan di Bayern. Kami ingin terus melaju dan mencapai final. Saya tidak memikirkan memori masa lalu ataupun rekor," bilang Heynckes. (ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Motivasi Allianz Arena

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler