jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga ada sejumlah pihak yang menikmati hasil korupsi pembangunan Gereja King Mile di Mimika, Papua.
Sejumlah pihak pun diperiksa untuk mendalami dugaan tersebut.
BACA JUGA: Malam-Malam Prajurit TNI Bersenjata Kepung Land Cruiser, Tegang, Sopir Melarikan Diri
Salah satu yang diambil keterangannya terkait peristiwa itu ialah mantan Bagian Accounting PT Kuala Persada Papua Nusantara Adrian.
Pada Senin (13/9) kemarin, dia telah menyerahkan kesaksiannya terkait kasus korupsi Gereja King Mile di Mimika, Papua.
BACA JUGA: Nadiem Makarim Ingatkan Masih Ada Afirmasi untuk Guru Honorer Peserta Tes PPPK 2021
"Yang bersangkutan hadir dan dikonfirmasi antara lain terkait dengan dugaan adanya aliran sejumlah uang kepada pihak-pihak yang terkait dengan perkara," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri melalui keterangannya, Selasa (14/9).
Meski demikian, Fikri masih merahasiakan orang-orang yang menerima uang itu. Namun, keterangan Adrian sudah dicatat untuk penguatan bukti.
KPK tengah menyidiki kasus korupsi proyek pembangunan Gereja King Mile 32 tahap satu tahun anggaran 2015 di Kabupaten Mimika, Papua.
Proyek pembangunan gereja itu ditaksir memakan biaya sekitar Rp 160 miliar.
KPK sudah menetapkan tersangka dalam kasus ini. Namun, KPK masih merahasiakan nama tersangka dan kronologis kasus, termasuk dugaan kerugian negaranya. (tan/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Fathan Sinaga