Hal tersebut diungkapkan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bekasi, Yayan Yuliana. Saat ini upaya yang dilakukan antara lain menjaga kondusifitas ibadah umat muslim yang berpuasa selama 30 hari.
’’Kita menginginkan jam operasional tempat hiburan malam agar tidak mengganggu ibadah puasa,” tuturnya.
Menurutnya, Pemkot Bekasi tengah membuat surat edaran melalui Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporbudpar) yang intinya supaya para pengusaha hiburan malam segera meliburkan aktivitas usahanya jelang Ramadan nanti.
Ditambahkannya, untuk melakukan penutupan tempat hiburan malam, ia mengungkapkan telah merazia sejumlah pantai pijat, miras dan petasan pada sepekan menjelang Ramadan.
’’Ada beberapa langkah yang sudah kita lakukan untuk mendukung hal tersebut dan kami harapkan para pemilik tempat hiburan malam dapat menaatinya,” harap Yayan.
Sementara itu, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, menuturkan penyusunan Maklumat Wali Kota ditargetkan rampung paling lambat pada akhir Juni 2013.
’’Kami sedang susun maklumatnya bersama dengan Dinas Sosial,” terangnya.
Maklumat tersebut akan disusun dengan mengakomodir kepentingan seluruh pihak termasuk pelaku usaha dan masyarakat non muslim yang berdomisili di Kota Bekasi.
’’Nantinya segera kami atur tempat usaha yang seperti apa saja yang boleh beroperasi selama Ramadan, begitu pula sebaliknya,” tuturnya.
Pihaknya menegaskan, pemberian dispensasi untuk sejumlah pengusaha rumah makan atau restoran segera diupayakan pihaknya. Pasalnya, tidak seluruh masyarakat Kota Bekasi menjalankan ibadah puasa.
’’Masih ada warga kita yang tak berpuasa. Alasannya, karena dia non muslim atau muslim yang sedang berhalangan puasa,” tandasnya. (gir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPRD DKI Tunggu Jokowi Serahkan Usul Kenaikan Tarif
Redaktur : Tim Redaksi