Hidayat Nur Wahid Ajak Kader PP Menjadi Teladan dalam Mengamalkan Pancasila

Senin, 07 Agustus 2023 – 15:27 WIB
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menyampaikan sejumlah pesan untuk kader PP saat menutup Muscab XIV Pemuda Pancasila Jakarta Selatan, Sabtu (5/8). Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengajak seluruh kader Pemuda Pancasila menjadi teladan dalam mengamalkan semua sila dari Pancasila demi tercapainya cita-cita Indonesia merdeka.

Hal itu disampaikan Hidayat saat diminta menutup Musyawarah Cabang (Muscab) XIV Pemuda Pancasila Jakarta Selatan, Sabtu (5/8).

BACA JUGA: Pesan Penting Bamsoet Saat Pelantikan Pengurus DPW Pemuda Pancasila Sulsel

Dia juga meminta kader PP untuk ikut mengawal agenda bangsa, seperti Pemilu 2024l, penyelamatan generasi milenial, generasi Z, dan generasi Alpha yang akan bertemu dengan visi Indonesia Emas pada 2045.

“Saya menyampaikan apresiasi kepada keluarga besar Pemuda Pancasila Jakarta Selatan yang telah sukses menyelenggarakan Muscab dan menghadirkan beragam program kerja yang positif dan kontributif bagi masa depan generasi muda bangsa Indonesia," kata HNW melalui keterangan tertulis, Senin (7/8).

BACA JUGA: Anjuran LaNyalla Mattalitti untuk Pemuda Pancasila Jambi

Dalam kesempatan tersebut, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengucapkan selamat kepada Yedidiah Soerjosoemarno yang terpilih kembali menjadi Ketua MPC Pemuda Pancasila Jaksel.

"Semoga Bang Yedidiah Soerjosoemarno bisa sukses melaksanakan seluruh programnya hingga akhir kepengurusan pada 2027 mendatang,” harap HNW yang juga menjabat Ketua Dewan Pakar Pemuda Pancasila Jakarta Selaran.

HNW juga mengapresiasi slogan Pancasila Abadi yang tidak sekadar dikumandangkan, tetapi menjadi spirit yang diimplementasikan, di antaranya dengan menggunakan istilah musyawarah dalam agenda regenerasi kepengurusan organisasi.

Dia menegaskan musyawarah mufakat merupakan karakter khas kepemimpinan di Indonesia sebagaimana dilembagakan ke dalam sila keempat dari Pancasila.

HNW menyampaikan melalui musyawarah para pendiri bangsa mencapai titik temu antara unsur nasional kebangsaan dengan unsur nasional keagamaan sehingga bisa sepakat menghadirkan Pancasila yang finalnya sebagaimana disepakati di PPKI pada 18 Agustus 1945.

“Kata 'musyawarah' sendiri berasal dari Bahasa Arab, yakni bahasa Al-Qur'an yang disucikan umat Islam, mayoritas mutlak warga Indonesia, namun secara terbuka dapat diterima oleh para anggota Panitia 9 maupun PPKI untuk masuk ke dalam Pancasila," kata HNW.

Menurut HNW, hal ini menunjukkan telah terjalin kolaborasi yang konkret dan kuat antara komunitas nasionalis kebangsaan dengan komunitas nasionalis keagamaan.

"Keduanya sama-sama mengedepankan kemaslahatan bangsa dan persatuan nasional,” ungkapnya.

Karena itu, Hidayat mengajak Pemuda Pancasila untuk terlibat aktif dan kolaboratif menjadi teladan pengamalan semua sila Pancasila.

Tujuannya agar dapat menyelamatkan generasi bonus demografi dengan menghindarkan mereka dari apatisme kebangsaan, tetapi simpati terhadap berbagai ideologi dan gerakan yang tidak sesuai dengan Pancasila dan membahayakan kedaulatan NKRI.

Semua itu bisa menghadirkan permusuhan dan perpecahan di antara anak bangsa, seperti gerakan dan kampanye dari kelompok separatis, imperialis, materialis, kapitalis, komunis, atheis, maupun juga kelompok-kelompok radikalis yang tidak menghendaki Indonesia menjadi negeri yang bersatu, maju, jaya, adil, dan makmur.

HNW menyampaikan sejarah telah menunjukkan ketika terjadi pemberontakan PKI 1965, Pemuda Pancasila yang telah dibentuk pada 1958, bersama dengan TNI, RPKHD, Pemuda Ansor, Kokam Muhammadiyah, dan unsur bangsa lainnya, bersama-sama berbagi rasa dan berbagi perjuangan, berhasil menyelamatkan Indonesia dari teror dan pemberontakan PKI dengan komunismenya yang bertentangan dengan Pancasila.

“Kolaborasi dengan berbagai elemen nasionalis kebangsaan dan nasionalis keagamaan harusnya terus dilanjutkan untuk menyelamatkan masa depan bangsa dan negara, di antaranya dengan turut mengedukasi generasi muda atau milenial maupun generasi Z terkait sukses Pemilu 2024," ujarnya.

Dia juga meminta kade Pemuda Pancasila mengawal Pemilu 2024 agar benar-benar berlaku jujur, adil, dan bersih, sebagai tonggak sejarah yang ikut menentukan arah bangsa menuju 100 tahun Indonesia merdeka pada 2045.

HNW pun berharap Pemuda Pancasila dari tingkat Jakarta Selatan hingga ke tingkat pusat senantiasa berada di garda terdepan dalam melaksanakan semua sila Pancasila.

"Dengan pengamalan semua sila Pancasila, maka PP dapat berkontribusi kuat menyelamatkan generasi bonus demografi demi menghadirkan Indonesia merdeka yang dicita-citakan bapak dan ibu bangsa dan para pahlawan nasional," pungkas HNW. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler