jpnn.com - JAMBI - Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti mengajak kader Pemuda Pancasila di Provinsi Jambi untuk mendorong lahirnya konsensus nasional kembali kepada sistem bernegara rumusan para pendiri bangsa.
Anggota DPD dari Jawa Timur itu mengatakan sistem tersebut terdapat di dalam Undang-Undang Dasar 1945 Naskah Asli berikut Penjelasannya, dengan nama sistem Demokrasi Pancasila dan sistem Ekonomi Pancasila.
BACA JUGA: FGD di Bali, LaNyalla Bicara soal Siapa Utusan Daerah
"Sebuah sistem tersendiri, yakni sistem asli Indonesia yang tak mengacu kepada sistem liberal maupun komunisme," ujar LaNyalla saat menyampaikan orasi kebangsaan pada acara 'Penguatan 4 Pilar Kebangsaan yang diselenggarakan Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Provinsi Jambi, di Graha Pemuda Pancasila Provinsi Jambi, Minggu (25/6).
Pada kesempatan itu, LaNyalla didampingi senator M Syukur (Jambi), Andi M Ihsan (Sulsel), dan Staf Khusus Ketua DPD RI Sefdin Syaifudin.
BACA JUGA: LaNyalla Bilang Tak Ada Alasan Menunda Bandara Lepas Pantai di Bali Utara
Hadir pula di antaranya Ketua MPW PP Provinsi Jambi Adri, Sekretaris MPW PP Provinsi Jambi Taufan Junaidi, Bendahara MPW PP Provinsi Jambi M Ichsan, Tokoh PP Provinsi Jambi Efendi Hatta dan Indra Armendaris serta ratusan kader Pemuda Pancasila se-Provinsi Jambi.
"Sebuah sistem yang akan memperkuat posisi dan kedudukan rakyat sebagai pemilik kedaulatan dalam ketatanegaraan dan bernegara kita. Sehingga bangsa ini akan makin kuat, karena rakyat berhak untuk ikut menentukan arah perjalanan bangsa," imbuh LaNyalla.
BACA JUGA: LaNyalla Minta KPU Tunda Penetapan DPT 21 Juni 2023
Dia optimistis dengan menerapkan sistem Demokrasi Pancasila dan Ekonomi Pancasila, tujuan dan cita-cita negara yang terdapat di Alinea ke IV Naskah Pembukaan Konstitusi dapat dicapai, yaitu:
- melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
- memajukan kesejahteraan umum
- mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
- muaranya adalah terwujudnya Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Pria Bugis yang lahir di Jakarta dan besar di Surabaya itu melanjutkan, sistem bernegara yang dirumuskan para pendiri bangsa adalah sebuah sistem yang mampu mewadahi atau menjadi wadah secara utuh bagi semua elemen bangsa sebagai wujud penjelmaan seluruh rakyat.
"Rakyat benar-benar memiliki tolok ukur dan saluran di dalam mekanisme ketatanegaraan kita," tutur LaNyalla.
Menurut LaNyalla, hal ini penting untuk disampaikan, lantaran sejak reformasi bangsa ini telah melakukan amendemen konstitusi sebanyak empat tahap pada 1999-2002.
LaNyalla bilang amendemen tersebut tak lagi mencerminkan Pancasila dalam dalam isi Pasal-Pasal Undang-Undang Dasar hasil amandemen itu.
"Akibatnya, Indonesia terasa makin gagap menghadapi tantangan dunia masa depan yang makin kompleks dan tidak pasti. Hal itu terjadi karena lemahnya kedaulatan negara dan lemahnya kekuatan ekonomi negara dalam menyiapkan ketahanan di sektor-sektor strategis," katanya.
Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum PSSI itu melanjutkan, saat ini negara-negara di dunia mulai menyiapkan reposisi untuk menyongsong masa depan, berdasarkan keunggulan masing- masing negara berbasis keunggulan kompetitif atau komparatif yang mereka miliki.
Senada dengan LaNyalla, anggota DPD RI asal Jambi, M Syukur menegaskan pentingnya bangsa ini kembali kepada nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila.
Menurutnya, Pancasila dan tiga pilar lainnya, yakni UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, merupakan landasan gerak bangsa ini yang sudah final alias tak boleh diganggu-gugat.
"Namun, berdasarkan temuan baru-baru ini, sebanyak 5,2 persen kelompok ingin mengubah ideologi Pancasila menjadi ideologi lain. Mereka menilai bahwa masih memungkinkan jika Indonesia menggunakan ideologi lain, selain Pancasila," tutur Syukur.
Menurutnya, hal ini tentu saja menjadi tanggung jawab Pemuda Pancasila untuk menjaga hal tersebut. "Jangan menyerah dalam memperjuangkan cita-cita bangsa sebagaimana dirumuskan para pendiri bangsa," ujar Syukur.
Sementara itu, Ketua MPW Pemuda Pancasila Provinsi Jambi, Adri menegaskan komitmennya untuk terus menjaga agar bangsa ini tetap mempertahankan empat pilar kebangsaan.
"Kami tegak lurus dan sejalan dengan instruksi yang disampaikan oleh Ketua DPD RI. Bagi kami, Pemuda Pancasila, empat pilar kebangsaan ini tak bisa ditawar," katanya. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan