jpnn.com, SURABAYA - Ketua Ikatan Da'i Indonesia Kota Surabaya, ustaz Fathurahman menyatakan, jangan pernah meragukan kecintaan umat Islam terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam sambutannya selaku ketua penyelenggara sosialisasi Empat Pilar MPR di Gedung Wanita Chandra Kencana, Jl. Kalibokor, Kota Surabaya, Kamis malam (3/8/2017), Fathurahman menegaskan, umat Islam punya komitmen menjaga Empat Pilar.
BACA JUGA: Hidayat Nur Wahid: Umat Islam Fitrahnya Menjaga NKRI
"Cinta tanah air adalah fitrah kita dan kita berijtihad untuk menciptakan negara Indonesia yang baldatun toyyibatun wa rabbun gafur," katanya di hadapan 400 peserta sosialisasi Empat Pilar yang terdiri dari para da'i dan eamaah pengajian dari berbagai kecamatan di Kota Surabaya.
Wakil Ketua MPR Dr. Hidayat Nur Wahid adalah yang membuka dan juga menjadi narasumber acara sosialisasi yang diselenggarakan oleh MPR bekerja sama dengan Ikadi Kota Surabaya ini. Narasumber lainnya adalah Ir H. Sigit Sosiantomo, anggota MPR Fraksi PKS dapil Jawa Timur.
BACA JUGA: Lepas Jemaah Haji, Zulkifli Hasan Titip Doa Untuk Negeri
Hidayat menegaskan bahwa komitmen umat Islam untuk terus menjaga NKRI ini memang sudah fitrahnya umat Islam. Bahkan, di Surabaya ini terjadi peristiwa heroik melawan penjajah Belanda. Lalu dengan fatwanya K.H. Hasyim Azhari yang dikenal dengan Resolusi Jihad, 22 Oktober 1945, yang kemudian menghadirkan peristiwa bersejarah 10 November.
"Jadi, memang fitrahnya umat Islam menjaga NKRI, menjaga kedaulatan Indonesia, dan kemerdekaan Indonesia," tegas Ketua MPR periode 1999 - 2004 ini. Tapi, fitrah semacam ini, kata Hidayat, harus dipahami betul oleh umat Islam sehingga umat Islam tidak memusuhi Indonesia. Juga jangan sampai umat Islam dijadikan kambing hitam untuk dimusuhi, diadu domba, dikriminalisasi.
BACA JUGA: Zulkifli Hasan: Karena Pendidikan, Anak Desa Bisa Jadi Presiden
"Karena kalau bicara tentang NKRI, tentang Indonesia, di situ ada peran umat Islam yang sangat luar biasa," ujar Hidayat.
Oleh karena itu, Hidayat Nur Wahid berharap, semua betul-betul kembali pada prinsip negara hukum, tidak ada yang dikriminalisasi dan tidak ada yang melakukan tindakan yang tidak adil.
Hidayat menyatakan hal itu, karena ada yang ingin mengkotak-kotakkan, seolah-olah kalau pro-Islam tidak pro-NKRI atau kalau pro-Islam, pro-212 seolah-olah membahayakan Pancasila. Menurut Hidayat, sangat mungkin mereka ini punya agenda yang tidak suka Indonesia maju, kuat, atau tidak suka kalau umat Islam bersama Pemerintah. Mereka ingin terjadinya pelemahan, supaya Indonesia kembali terjajah.
"Jangan sampai terjebak pada skenario adu domba antara umat beragama dengan pemerintah, antara umat beragama dengan TNI, atau antara TNI dengan umat beragama. Citra umat Islam adalah menyepakati hadirnya Pancasila, menyepakati NKRI, dan menyelamatkan Proklamasi Indonesia dan fitrah ini penting dipahami umat Islam," pungkas Hidayat. (adv/boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua MPR Hadiri Halal Bihalal Masyarakat Sumatera Bagian Selatan
Redaktur & Reporter : Boy