jpnn.com - SALATIGA – Pemilihan kepala daerah secara langsung merupakan salah satu buah dari gerakan Reformasi 1998. Sebelumnya, seluruh kepala daerah dipilih oleh DPRD.
“Sekarang kepala daerah dipilih langsung oleh rakyat. Kedaulatan benar-benar di tangan rakyat. Maka, hasil reformasi ini jangan dimubazirkan,” ujar Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid saat berbicara di acara Sosialisasi Empat Pilar MPR yang digelar di Kota Salatiga, Jawa Tengah, Kamis (24/11).
BACA JUGA: Separuh Warga Jakarta Percaya Ahok Tulus Minta Maaf
Sosialisasi Empat Pilar ini digelar MPR bekerjasama dengan Yayasan Mutiara Hati. Hadir di acara tersebut para tokoh masyarakat Kota Salatiga, tokoh agama, sejumlah kiai sepuh, para imam masjid, dan takmir masjid se-Kota Salatiga. Total sekitar 350 orang menghadiri acara tersebut.
Kepada wartawan sebelum acara sosialisasi Empat Pilar dimulai, Hidayat Nur Wahid (HNW) juga sudah menekankan mengenai pentingnya menghargai pilkada sebagai salah satu buah reformasi.
BACA JUGA: Ari Wibowo Tergerak Setelah Ahok Jadi Tersangka
“Karena itu, rakyat harus menggunakan hak pilihnya dengan hati nurani. Pilkada merupakan kesempatan bagi rakyat untuk memilih pemimpin yang baik, yang amanah, yang berkualitas, tidak korupsi, dan hanya berorientasi membangun masyarakat di daerah tersebut,” papar HNW.
Dia menyampaikan hal tersebut, juga terkait dengan pilkada Kota Salatiga yang akan digelar 2017 mendatang. HNW mengimbau warga yang sudah punya hak memilih agar menggunakan hak pilihnya.
BACA JUGA: Uhuk.. Uhuk... Wanita Emas Puji Ahok Setinggi Langit
“Jangan golput. Jangan suara ditukar dengan sogokan 50 ribu rupiah, jangan mau ditukar dengan gula pasir. Kedaulatan rakyat terlalu mahal jika hanya ditukar dengan 50 ribu rupiah, dengan gula pasir,” pesan dia.
Ditekankan, pilkada jangan diwarnai dengan politik uang, manipulasi, dan juga intimidasi. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketika Wanita Emas Tiba-Tiba Jadi Genit ke Ahok
Redaktur : Tim Redaksi