Hidayat Nur Wahid Menolak Keaktifan Ibu-ibu ke Pengajian Disebut Penyebab Tingginya Stunting

Rabu, 22 Februari 2023 – 19:35 WIB
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid tegas menolak pernyataan terbuka Megawati yang menyebut keaktifan ibu-ibu ke pengajian dikaitkan penyebab tingginya stunting di Indonesia. Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid alias HNW menolak keaktifan ibu-ibu ke pengajian dikaitannya dengan tingginya kasus stunting di Indonesia.

Hal ini disampaikannya menanggapi pernyataan terbuka Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri.

BACA JUGA: Cegah Kasus Stunting Bertambah, Mbak Rerie: Perlu Gerakan Skrining untuk Ibu & Balita

HNW juga mengaku secara langsung menerima aspirasi ibu-ibu pengajian dari berbagai majelis taklim yang menolak pernyataan Megawati tersebut.

Politikus senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang aktif mengisi tausiah di pengajian majelis taklim juga mengetahui persis kegiatan tersebut justru bermanfaat kaum ibu-ibu maupun anak mereka.

BACA JUGA: Atasi Stunting dan Kemiskinan, Heru Budi Undang Menko Muhadjir Bahas Ini

Dia mengungkapkan ajaran Islam yang diberikan di pengajian juga terkait dengan soal kebersihan dan kesehatan sebagai bagian daripada iman.

"Kemudian pentingnya keluarga sakinah mawaddah wa rahmah yang pasti memerlukan hadirnya kesehatan keluarga, termasuk anak-anak hingga ayat dan hadis soal perhatian terhadap kemaslahatan diri, keluarga dan masyarakat," kata HNW dalam keterangannya, Rabu (22/2).

Menurut HNW, ajaran di pengajian tersebut bisa jadi inspirasi dan motivasi bagi para kaum ibu-ibu untuk memperhatikan rumah tangga mereka, termasuk kesehatan anak-anak agar tidak terkena stunting.

"Selama ini juga tidak ada data resmi maupun survei valid yang terpublikasi bahwa anak-anak menjadi stunting, karena ditinggal ibu aktif ke pengajian,” tegasnya.

Tak hanya itu, beber HNW, pengajian yang diikuti kaum itu juga fleksibel, seperti diperbolehkan membawa anak-anak, jadwal pengajian tidak setiap hari dengan waktu yang berkepanjangan.

"Pengajian yang diikuti ibu-ibu, ada yang mingguan, bahkan ada yang bulanan, waktunya pun tidak lama," beber anggota DPR dari Dapil Jakarta II itu.

Karena itu, HNW menegaskan makin tidak relevan mengaitkan aktifnya ibu-ibu ke pengajian dengan stunting.

Dua hari terakhir, HNW mengaku telah diundang untuk bertemu langsung dengan 3 kelompok ibu-ibu yang aktif di pengajian maupun kegiatan sosial, yakni Majelis Taklim Kaum Ibu Al Anwar Tanah Abang, Ikatan Guru Raudatul Athfal Jagakarsa, dan pengelola majelis-majelis taklim di Tebet.

Dia mengungkapkan ibu-ibu pengajian di akar rumput itu semuanya menyampaikan penolakan atas pelabelan negatif yang disematkan Megawati pada sambutannya di acara Seminar Pancasila, Kamis (16/2).

HNW menambahkan penolakan atas framing bahwa ibu-ibu yang aktif pengajian mengakibatkan penelantaran anak-anaknya sehingga masih terjadi stunting tersebut secara terbuka juga disampaikan ormas nasional, seperti Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), PP Muslimat NU, bahkan Majelis Tabligh PP Muhammadiyah.

“Karena itu sudah sewajarnya bila Ibu Megawati menarik pernyataannya tersebut," kata HNW menegaskan.

Dia berharap Megawati berlaku bijak dengan mengapresiasi kaum ibu yang suka ke pengajian dan tetap memperhatikan kesehatan anak serta mengajak membantu pemerintah mengatasi masalah stunting pada anak-anak.

"Terjadinya stunting adalah anak-anak kurang gizi, dan akar utamanya karena terjadinya kemiskinan," ungkapnya.

Karena itu menurut HNW, semestinya pemerintah yang dikritisi dan didorong untuk segera mengatasi stunting lantaran mengatasi kemiskinan merupakan kewajiban negara.

"Bukan malah cari kambing hitam dengan menjatuhkan framing pada ibu-ibu yang aktif ke pengajian yang sejatinya justru bisa diajak untuk membantu pemerintah atasi masalah stunting pada anak-anak,” pungkasnya. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler