Hidayat Nur Wahid Sebut Generasi Muda Harus Punya Kesadaran Pentingnya Berpolitik

Senin, 24 Juni 2024 – 14:54 WIB
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (kiri) saat hadir pada acara Studium General Academia Politica yang diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Aula Ahmad Dahlan FKIP Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka), Ciracas, Jakarta Timur pada Jumat (21/6). Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menyampaikan generasi muda harus punya kesadaran pentingnya berpolitik.

Hal ini disampaikan HNW yang akrab disapa saat menjadi pembicara kunci (keynote speech) pada acara Studium General Academia Politica yang diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Aula Ahmad Dahlan FKIP Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka), Ciracas, Jakarta Timur pada Jumat (21/6).

BACA JUGA: Bea Cukai Edukasi Kepabeanan Kepada Generasi Muda Lewat Program Customs Goes to School

HNW mengatakan saat ini mayoritas penduduk Indonesia didominasi generasi milenial dan gen Z, seperti para aktivis di IMM.

Generasi muda ini tetap tinggal di Indonesia, negara dengan demokrasinya yang membuka peluang lebar-lebar bagi seluruh warga negaranya, termasuk kaum muda.

BACA JUGA: Eman Suherman Memberdayakan Pesantren Bina Akhlak Generasi Muda di Majalengka

Dia mengingatkan jika generasi muda apolitik, mereka kelak akan hidup dalam suasana yang tidak menguntungkan dirinya.

Sebab aturan-aturan kehidupan berbangsa dan bernegara yang dibuat oleh pihak bukan yang berasal dari kalangan muda, tentunya tidak memihak kaum muda.

BACA JUGA: Ketua MPR Bamsoet Ajak Generasi Muda Jaga Persatuan Bangsa di Tengah Keberagaman

Karena itu, menurut HNW, anak muda aktif perlu aktif dalam dunia politik yang bertujuan agar tatanan kehidupan yang ada memberikan manfaat dan menjamin masa depan generasi muda.

Dia menjelaskan perlunya anak muda aktif di dunia politik dimaksud bukan bermakna sempit, seperti menjadi pengurus, anggota, dan aktivis partai politik saja.

“Paling penting adalah generasi muda harus mempunyai kesadaran tentang peran politik yang bisa mereka lakukan dalam spirit ideologi dan historis Muhammadiyah," kata HNW dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/6).

Lebih lanjut politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyampaikan peran politik yang bisa dilakukan anak muda, misalnya keterlibatan dan kepedulian terhadap masalah berbangsa dan bernegara.

Kemudian mempersiapkan diri secara moral dan intelektual, aktif berkolaborasi dan merespons agar tampillah hal-hal yang positif (ma’ruf) dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam semua dimensinya.

"Sehingga bila ada kebijakan yang dirasa tidak positif (munkar), merugikan rakyat, menyengsarakan umat, merusak lingkungan, menjerumuskan generasi muda, maka mereka berani tampil, aktif melakukan koreksi, dengan cara yang berkeadaban sesuai khiththah Muhammadiyah," ujar HNW.

Menurut HNE, dengan cara-cara seperti itulah generasi muda mengukir masa depan dengan cara yang lebih bertanggungjawab.

"Apalagi kalangan muda terpelajar dari Muhammadiyah seperti yang terhimpun dalam IMM. Sebab, baik secara historis maupun ideologis, Muhammadiyah memang tidak pernah absen dari keaktifan dan keterlibatan politik dalam maknanya yang luhur dan dimensi politik yang seluas-luasnya," terang HNW.

Menurut HNW, dengan cara-cara seperti itulah generasi muda mengukir masa depan dengan cara yang lebih bertanggungjawab.

“Menjadi generasi yang konstruktif dan kolaboratif," tegas HNW yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor itu.

Dia menambahkan Indonesia adalah negara demokrasi yang sangat terbuka untuk siapapun sehingga perlu dijaga. Agar dunia politik tidak membahayakan kepentingan generasi muda, sehingga akan lebih bagus kalau keterbukaan ini diisi sepenuhnya oleh generasi muda seperti yang terhimpun dalam IMM ini.

“Generasi muda jangan memubazirkan potensi dan peluang, sejak dari sekarang perlu membina diri dan lebih tampil dalam spirit berkolaborasi yang lebih positif lagi untuk menyelamatkan masa depan mereka dari dampak buruk perpolitikan dalam segala lininya. Itulah di antara tantangan masadepan generasi muda yang perlu diantisipasi sejak sekarang," pungkas alumnus alumnus Universitas Madinah, Arab Saudi itu.

Sebagai informasi, Academia Politica yang mengangkat tema ‘Akselerasi Kesadaran Berpolitik Kader IMM Guna Menghadapi Tantangan Kebangsaan’ itu dihadiri Wali Kota Jakarta Timur diwakili Kepala Subab Kesbangpol Handoko.

Hadir juga Wakil Rektor Uhamka Dwi Fajri, pengurus IMM Jakarta Rahmat Syarif, serta ratusan aktivis IMM Jakarta Timur dan mahasiswa Uhamka. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler