Hidayat Sentil Pemuda yang Abai Terhadap Ideologi Bangsa

Selasa, 18 Juli 2017 – 20:54 WIB
Dari kiri ke kanan: Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Ketua Umum KAMMI, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid dan Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwa pada kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Bandung. Foto: Boy/JPNN.com

jpnn.com, BANDUNG - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid mengatakan, Indonesia merupakan negara yang kaya. Selain sumber daya alam yang melimpah, banyak yang menyebutkan bahwa Indonesia pada masa datang akan mengalami bonus demografi.

Banyak tenaga kerja usia produktif yang bakal memperkuat perekonomian Indonesia ke depan. Namun, dia mengatakan banyaknya sumber daya alam yang dimiliki Indonesia juga menjadikan pihak-pihak luar ingin menguasai.

BACA JUGA: Deddy Mizwar: Ubah Stigma dari Pekerja jadi Wirausaha

“Indonesia ingin dijadikan pasar mereka dan pemasok sumber daya ekonomi bagi mereka,” kata Hidayat saat halal bihalal Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) sekaligus sosialisasi 4 pilar berbangsa dan bernegara di gedung Pusdai, Bandung, Jawa Barat, Selasa (18/7).

Selain itu, Hidayat melanjutkan, dalam waktu bersamaan banyak orang yang tidak nyaman, terutama yang punya proyek mercusuar termasuk di bidang tourism. Dari sisi ideologi, lanjut Hidayat, banyak pula yang tidak nyaman kalau Islam ini bangkit di Indonesia. Sehingga, kata dia, banyak yang mengingingkan Indonesia ini menjadi kacau.

BACA JUGA: Umat Islam Sudah Khatam soal Toleransi

“Hanya ingin menjadikan Indonesia sekadar satelit bagi mereka,” ujar wakil ketua Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Hidayat mengatakan, Indonesia tentu nantinya akan diwariskan ke generasi yang akan datang. Karenanya, Hidayat mengatakan, sosialisasi 4 pilar ini menjadi penting supaya anak muda nanti paham tentang Indonesia.

BACA JUGA: Ketua MPR Resmikan Patung Terbesar di Asia Tenggara

Dia mengingatkan, negara tidak akan eksis, kalau rakyat termasuk para pemudanya tidak paham aturan, sejarah negeri maupun ideologi bangsanya. “Kalau tidak paham maka nanti negara ini menjadi seolah-olah negara, dan menjadi parasit bagi negara lain,” kata Hidayat.

Dia mengatakan, dalam konteks 4 piliar, Indonesia dengan umat Islam sesungguhnya merupakan bagian yang tidak dipisahkan dari jihad, ijtihad dan mujahadah para rakyat dan alim ulama pemimpin muslim.

“Dengan pemahaman ini tidak ada gap ke-Indonesia-an dengan keislaman kita. Harus dilihat dan dipahami relasi ke-Indonesiaan dan keislaman,” ungkap Hidayat.

Sosialisasi ini dihadiri Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Haris Yuliana, Ketua Umum KAMMI Kartika Nur Rakhman, kader KAMMI Jabar dan daerah lain di Indonesia, para pemuda, organisasi kemasyarakatan dan unsur masyarakat lainnya.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua MPR Terima Kunjungan Wakil Ketua Parlemen Rusia


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
MPR  

Terpopuler