JAKARTA - Kubu pasangan calon Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli beberapa kali membantah anggapan bahwa pasangan calon yang diusung Partai Demokrat itu diuntungkan dengan kisruh Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilukada DKI 2012. Tapi cagub Hidayat Nur Wahid meragukan jika pasangan Foke-Nara dirugikan dengan DPT yang ditetapkan KPU DKI Jakarta.
DPT yang dirilis KPU DKI ditolak oleh lima timses kecuali Foke-Nara. Menurut Hidayat, pasangan calon incumbent itu semestinya ikut menolak DPT jika memang dirugikan.
"Kalau Foke klaim dirugikan harusnya dia dan timsesnya ikut mengkritisi dengan yang lain. Mana ada manusia di dunia ini yang diam saja bila dirugikan?" ujar Hidayat saat ditemui di kediaman pribadinya di kawasan Kemang Selatan, Selasa (12/6).
Hidayat pun meminta KPU DKI untuk menunda pelaksanaan Pemilukada hingga kisruh DPT selesai. Mantan Ketua MPR RI itu juga berharap KPU DKI tidak memaksakan pelaksanaan pemilukada DK pada tanggal 11 Juli 2012 mendatang.
"Jangan paksakan pilkada kalau datanya banyak yang bermasalah, nanti akan jadi pendidikan politik yang tidak baik," tegas politisi senior PKS ini.
Sebelumnya, KPU DKI menetapkan bahwa jumlah pemilih resmi untuk pemilukada DKI tanggal 11 Juli 2012 sebanyak 6.983.692 orang. Jumlah DPT itu ditetapkan KPU DKI setelah merevisi jumlah DPT yang diperolehnya sebanyak 6.982.179 pemilih.
Lima timses pasangan calon menolak hasil DPT dari KPU DKI karena menemukan indikasi pemilih ganda. Timses Jokowi-Ahok bahkan menggugat KPU DKI ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas tuduhan pelanggaran hukum. Timses pasangan calon nomor urut 3 itu menuntut agar KPU DKI memperbaiki DPT dengan diawasi panel khusus yang dibentuk oleh majelis hakim. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2,5 Tahun, Harta Hidayat Tambah Rp 6 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi