Hidupkan Fashion Era 50 Sampai 80-an

Sabtu, 02 Mei 2015 – 15:34 WIB
JADUL: Para model mengenakan fashion era tahun 50-80 dalam ajang Surabaya Fashion Parade di convention hall Tunjungan Plaza, Jumat (1/5). Foto Ahmad Khusaini/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com - JPNN.com SURABAYA – Tidak selamanya fashion harus memunculkan sesuatu yang baru. Tak jarang fashion decade tertentu kembali muncul dan menjadi tren.

Seperti yang dilakukan oleh para desainer muda Surabaya dan Jakarta. Mereka mencoba untuk menghidupkan kembali fashion era tahun  50 sampai 80-an dalam ajang Surabaya Fashion Parade di convention hall Tunjungan Plaza, Jumat (1/5).

BACA JUGA: Pusat Regeneratif dan Bank Jaringan RSUD dr Soetomo, Pertama Milik Pemerintah

Para desainer itu adalah Fonny, Dana Maulana,  Liza  Masika,  Hanaika Heydi, Embran Nawawi, dan masih banyak lagi yang lainnya. Dengan ciri khas mereka masing-masing,  mereka mencoba untuk  mengaplikasikan  pandangan mereka tentang  gaya fashion pada pertengahan abad ke-20 tersebut.

Salah seorang desainer,  Embran Nawawi, mengangkat tema metro revival pada 1970. Menurut dia, waktu itu, fashion dapat digunakan santai di rumah ataupun untuk keluar hang out  bersama teman ke disko.   

BACA JUGA: Inilah 6 Restoran Aneh di Dunia, dari Balon Udara hingga Ada Gempa

Karena batik adalah konsep utama desainer asal  betawi  ini,  ia  mencoba  untuk mengaplikasikan  batik  ke blazer cowok dengan padu-padan kain polos yang berwarna tone,  seperti,  putih.

Untuk celananya, ia menggunakan teknik pengolahan dari Jepang, yaitu, Sibori  dengan  memunculkan  motif batik tertentu yang indah.

BACA JUGA: Ketika Perempuan Dibombardir dengan Definisi Cantik Ideal

”Saya ingin batik bukan hanya sekadar dijadikan pakaian tradisional, melainkan  dapat  menyesuaikan dengan mode zaman,” ujarnya.

Berbeda dengan desainer Elishabet Njo May Fen. Desainer asal Surabaya ini mengangkat pribadi seseorang saat memakai suatu busana.

Busana yang ia ciptakan kali ini adalah busana multifungsi yang cocok  digunakan untuk traveling dan hangout, tapi juga bisa digunakan untuk bekerja.

”Semua tinggal bagaimana orang mengaplikasikannya. Itu ciri khas saya,” kata wanita yang akrab dipanggil May Fen ini.

Satu di antara desainnya yang dapat di ubah sesuai keinginan adalah blouse yang bisa di ubah menjadi celana atau rok.

Surabaya Fashion  Parade adalah ajang tahunan bagi pecinta fashion di Surabaya. Dalam event bergengsi ini, berbagai  desainer  Surabaya  dan sekitarnya menampilkan karya-karya terbaik mereka. SFP digelar di Tunjungan Plaza, Jawa Timur, mulai dari Rabu (29/4) sampai Minggu (3/5). (dia/iku/awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sayang Anak? Hentikan Merokok!


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler