jpnn.com, GRESIK - Perbaikan Jalan Mayjen Sungkono di Desa Sekarkurung yang dikerjakan sejak 11 Desember belum juga selesai. Awalnya, perbaikan itu ditargetkan selesai Senin (17/12). Namun, kontraktor kemudian meminta perpanjangan waktu sampai 27 Desember. Tetapi, penyelesaian tetap meleset dari target.
Kontraktor pelaksana, CV Citra Mandiri, punya alasan kuat. Misalnya, soal cuaca. Sering hujan. Alasan lain ialah banyaknya kejadian mistis di lokasi proyek. Para pekerja terganggu oleh sesuatu yang tidak kasatmata. Mistis.
"Sampean percaya atau tidak. Pekerja kami banyak yang kesurupan," tutur mandor proyek Slamet.
Benarkah itu? Slamet mencontohkan kejadian unik. Waktu itu, pekerjanya menggali saluran. Tiba-tiba muncul kerikil dari dalam lubang. Kerikil tersebut terus-menerus keluar dari dalam tanah. Kerikil itu menumpuk. Diambil, menumpuk lagi.
Nah, saat pekerja membersihkan tumpukan kerikil itu, tiba-tiba muncul ular. Berkali-kali. Tentu saja, mereka ketakutan. "Ini sifatnya takhayul, tapi terjadi. Ini juga jadi kendala pekerjaan," paparnya.
Sejauh ini, pekerja telah berhasil memasang box culvert. Ketinggiannya 4,5 meter dari permukaan sungai. Permukaan jalan juga ditinggikan sampai 1,5 meter. Proyek dengan biaya Rp 800 juta itu diproyeksikan mampu mengatasi banjir di wilayah setempat.
Kasi Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Eddy Pancoro meminta kontraktor mengebut pekerjaan. Targetnya, sebelum 1 Januari 2019, pekerjaan beres. Ruas jalan kabupaten itu diharapkan kembali normal. ''Terlalu lama ditutup juga mengganggu masyarakat," papar Eddy. (mar/c6/roz)
BACA JUGA: Sejumlah Proyek DOKA di Langsa Aceh Terancam Gagal
Redaktur : Tim Redaksi