jpnn.com - TAPTENG - Sadis. Ibu rumah tangga Erniati, 34, tewas digorok di depan kedua anaknya tepatnya di ruang tamu. Belum diketahui motif pelaku menggorok leher istri dari Dohar Rapolo Sitorus itu.
Peristiwa itu terjadi di dalam rumah korban di Jalan Maduma Sukarema, Kelurahan Lopian, Kecamatan Badiri, Tapanuli Tengah, Sumut, Jumat (12/6), siang sekitar pukul 14.30 WIB.
BACA JUGA: Dipicu Sengketa Lahan, Bos Perkebunan Kelapa Tewas Dibacok
Seperti dikutip dari New Tapanuli (Grup JPNN), pelaku pembunuhan tersebut adalah seorang pria yang menutup wajahnya dengan sweater warna hitam.
Adalah Julpan dan Dayat, warga setempat yang pertama melihat korban tergeletak di teras rumahnya. Saat itu, kedua remaja tersebut sedang duduk-duduk di sebuah pondok di sawah yang jaraknya tidak jauh dari rumah korban.
BACA JUGA: Dipikir Berhasil Kabur, Eh.. Pencuri Itu Ternyata Tewas
"Kami melihat korban sudah tergeletak di teras rumahnya. Kami tidak sempat melihat bagaimana korban dibunuh. Tapi kami sempat melihat seseorang lari ke arah samping kiri rumah korban dengan membawa golok," ujarnya.
"Kami tidak sempat mengenali wajah pelakunya itu, karena dia menutupi wajahnya dengan kain mirip sweater warna hitam. Pelakunya juga sempat mencuci goloknya itu di parit persawahan. Kami tidak berani mendekat karena dia mengacungkan goloknya ke arah kami, terus dia lari ke sawah dan masuk ke hutan-hutan itu," kata keduanya.
Setelah mengetahui ada yang tidak beres, Julpan dan Dayat kemudian berlari memanggil suami korban Dohar Torus Rapolo Sitorus, seorang petani, ke sebuah kedai kopi di kampung itu. Mereka memberitahukan kejadian tersebut kepada suami korban. "Kami terus lari memanggil suaminya di kedai kopi," tutur keduanya.
BACA JUGA: Bobol Mobil Hammer, Tiga Sindikat Pecah Kaca Antarprovinsi Diringkus
Masih dari penuturan warga, mendapat kabar buruk itu, suami korban sontak bergegas menuju rumahnya, bersama Dayat dan Julpan serta beberapa warga lainnya. Mereka mendapati korban sudah tewas bersimbah darah.
Untung saja, kedua anak korban, Roni (2,8 tahun) dan Tondi (3 bulan) yang berada di rumah saat kejadian tersebut selamat dari aksi keji pelaku.
Kedua anak korban didapati sedang menangis di dalam rumah tanpa ada luka. Kedua anak korban kemudian diamankan pihak keluarga ke rumah kerabat mereka, tak jauh dari rumah korban.
Informasi ini langsung menyebar ke warga lainnya. Lurah Lopian Abdul Basar Sihotang tak lama kemudian datang ke lokasi. Sejumlah pemuda kampung pun sempat dikerahkan mencari pelaku ke arah hutan dan persawahan. Namun jejak pelaku tidak ditemukan.
"Warga sempat mencari jejak pelaku ke arah persawahan dan hutan di sekitar rumah korban, tapi tidak ada tanda jejaknya. Senjata tajam yang digunakan pelakunya pun tidak ditemukan," kata Lurah Lopian.
Tak lama kemudian, petugas Polsek Pinangsori dan Polres Tapteng tiba di tempat kejadian. Petugas sempat melakukan olah TKP dan menelusuri jejak pelarian pelaku. Namun belum ditemukan tanda-tandanya.
Dari hasil pemeriksaan awal, pelaku sepertinya tidak sempat menggasak barang-barang berharga milik korban dari rumah itu. Dari hasil visum luar, jasad korban di RSUD Pandan disimpulkan bahwa korban tewas karena luka akibat benda tajam di lehernya sebelah kanan, dengan bukaan luka sepanjang sekitar 10 cm dan dalamnya sekitar 3,5 cm.
Kasatreskrim AKP Kusnadi Sinuraya mengatakan, pihaknya masih menyelidiki lebih dalam. Sejauh ini belum bisa dipastikan siapa pelakunya dan apa motifnya. "Namun beberapa saksi sudah dimintai keterangan, termasuk kedua saksi kunci tadi," ujar Sinuraya.
Amatan New Tapanuli, diduga korban digorok di dalam rumah tepatnya di ruang tamu. Dugaan sementara korban tidak langsung tewas setelah digorok, namun masih sempat melangkah ke luar rumah. Sebab saat itu korban ditemukan warga di pintu rumahnya. Sementara kedua anak korban berada di dalam rumah, tepatnya di ruang tamu. (ap/ms/osi/dro/ray)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duh... Mudahnya Penjahat Ini Dapatkan Uang Rp 350 Juta
Redaktur : Tim Redaksi