jpnn.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Michael (Mike) Richard Pompeo akan berkunjung ke Indonesia pekan depan.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengunjungi AS.
BACA JUGA: PM Jepang Pulang, Giliran Menlu Amerika Rayu Indonesia Jauhi Tiongkok
Persiapan kunjungan Menlu Pompeo masih terus dibahas, termasuk oleh Menlu Retno Marsudi dan Duta Besar AS untuk Indonesia Sung Kim.
“Amerika Serikat adalah salah satu mitra penting Indonesia. Indonesia ingin terus membangun kemitraan kokoh yang saling menguntungkan dan saling menghormati dengan Amerika Serikat,” kata Menlu Retno dalam pengarahan media secara daring, terkait rencana kunjungan Pompeo, Kamis (22/10).
BACA JUGA: Arief Kaitkan Prabowo ke AS dengan Pilpres 2024, Minta jadi Jenderal Bintang 4
Menanggapi rencana kunjungan Menlu AS tersebut, Guru Besar Hukum Internasional UI Hikmahanto Juwana mengatakan pentingnya Indonesia menjaga politik luar negeri yang bebas aktif, baik terhadap China, AS, maupun negara manapun.
"Menjadi pertanyaan di masa pandemi Covid 19 ini dan mendekatnya pelaksanaan Pemilihan Presiden di AS, mengapa para pejabat AS intens berhubungan dengan para mitranya di Indonesia," ujar Hikmahanto Juwana dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
BACA JUGA: CPNS dari Honorer K2 Belum Tuntas, Bagaimana Mengurus PPPK?
Kemungkinan besar ini terkait dengan kekhawatiran AS terhadap Indonesia yang dianggap terlalu dekat dengan China.
"Belakangan ini China sangat agresif di Laut China Selatan," ujar Hikmahanto.
Bahkan dengan kekuatan ekonominya dan penemuan vaksin telah mengembangkan pengaruh di negara-negara kawasan.
Ekonomi China yang agresif bahkan menurut buku putih Departemen Pertahanan AS, memungkinkan China meminta sejumlah negara untuk membangun pangkalan militer, termasuk Indonesia.
"AS tentunya berharap Indonesia berada di belakang AS. Permintaan AS untuk mendaratkan pesawat tempur mata- mata dapat diartikan demikian," kata Hikmahanto.
Di sinilah pentingnya pengambil kebijakan di Indonesia untuk menjaga politik luar negeri bebas aktif baik terhadap China, AS, maupun negara manapun. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Soetomo