jpnn.com, SAMARINDA - Yusuf Ahmad Gazali, bocah berusia 4 tahun yang dilaporkan hilang sejak Jumat (22/11) akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, Senin (8/12).
Jasad Yusuf ditemukan di tepi sungai, eks anak Sungai Karang Asam. Kondisinya sangat mengenaskan, organ tubuh tidak utuh lagi. Jasadnya tanpa kepala. Sementara tangannya hancur.
BACA JUGA: Kabar Terbaru dari Kapolda Sumut Soal Motif Pembunuhan Hakim PN Medan
Sejak dua pekan lalu, Melisari, 30, tak tenang beraktivitas. Hanya wajah Yusuf Ahmad Gazali, putra ketiganya, yang selalu muncul di benaknya. Berharap ditemukan sehat, kabar duka justru diterimanya.
Sebelum ditemukan jasad yang diduga Yusuf Ahmad Gazali mengambang sekitar pukul 10.00 Wita kemarin, warga Jalan Pangeran Antasari II, Gang 3, dihebohkan penemuan jasad balita di tepi sungai, eks anak Sungai Karang Asam.
BACA JUGA: Isak Tangis Lepas Jenazah Wina Mardiani
Ika, 30, terkejut saat membuka jendela rumahnya yang mengarah langsung ke sungai. "Setiap pagi saya buka jendela, lihat seperti bayi di sungai, tetapi awalnya kurang yakin," jelasnya.
Merasa ragu, Ika memanggil suaminya untuk memastikan yang dilihatnya. Ketika dipastikan, kecurigaan Ika benar. "Saya kira sampah, diperiksa suami ternyata benar badan manusia, tubuhnya sudah enggak utuh, kepala tidak ada, tangannya hancur," jelasnya.
BACA JUGA: Pengakuan Mengejutkan Istri Penjaga Indekos Soal Kasus Pembunuhan Mahasiswi Unib
Setelah mengetahui kebenaran jasad balita, Ika dan warga sekitar melaporkan ke ketua RT. "Termasuk ke polisi," jelasnya.
Kemarin siang, Kanit Reskrim Polsek Samarinda Ulu Ipda M Ridwan menerangkan, jasad yang ditemukan warga itu berumur di bawah lima tahun. "Dugaan ini sudah sekitar 10 hari, karena bagian tubuhnya sudah tidak utuh lagi," terangnya.
Ditanya soal dugaan jasad tersebut adalah Yusuf, pihaknya belum bisa memastikan karena melihat kondisi jasad yang tidak utuh. "Kami belum bisa pastikan, memanggil orangtuanya," singkatnya.
Beberapa jam kemudian, isak tangis menggema di ruang mortuary RSUD AW Sjahranie. Air mata Melisari tak henti-hentinya membasahi pipi. Bambang Sulistyo, suami Melisari, berusaha tetap tenang. Pasangan suami-istri itu hanya mengelus dada sembari menahan tangis.
Tak menyangka, jasad tubuh yang ada baru masuk ke ruang jenazah rumah sakit pelat merah itu adalah Yusuf, anak ketiganya yang hilang sejak dua pekan lalu. Ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di Jalan Pangeran Antasari II, Gang 3, RT 30, Kelurahan Teluk Lerong Ilir, Kecamatan Samarinda Ulu, kemarin pagi.
Keluarga yang hadir ke ruang jenazah menahan tubuh Melisari yang mendadak lemas. Pasutri tersebut tak menyangka jasad balita tersebut adalah anaknya. Namun, saat pakaian yang dikenakan jasad tersebut dibersihkan, baru terlihat jelas warna dan gambar pakaian itu. Baju merah bergambar Monas. Pakaian yang sangat jelas dalam ingatan Melisari adalah pakaian terakhir yang dikenakan Yusuf.
Sontak, badan Melisari lemas, dan air matanya jatuh tak tertahan. "Awalnya memang sempat ragu karena pakaiannya penuh lumpur, tetapi setelah dibersihkan baru terlihat jelas, baju merah lengan hitam bergambar dan bertuliskan Monas, serta celana berwarna putih bergambar hewan, sama yang dikenakan Yusuf saat saya antar ke PAUD," ucap Bambang yang ditemui di RSUD AW Sjahranie kemarin.
Melisari hanya terdiam sambil merangkul kuat suaminya. Ibu tiga anak itu juga beberapa kali hampir pingsan tak kuasa menahan kesedihan. Setelah dimandikan dan disalatkan di rumah sakit, jasad Yusuf dibawa keluarga ke rumah duka di Jalan Gunung Lingai, Gang Harapan Kita, RT 3, Kelurahan Gunung Lingai, Kecamatan Sungai Pinang. Yusuf dimakamkan tadi malam di TPU Damanhuri.
"Saya yakin itu putra kami. Untuk saat ini kami dan keluarga hanya memikirkan agar anak kami dimakamkan. Selanjutnya akan kami pikirkan nanti," tutur Bambang.
Menilik lokasi hilangnya Yusuf, tak jauh dari tempat bocah tersebut dititipkan, di Jalan AW Sjahranie, Samarinda Ulu, rute sungai kecil di Samarinda sejurus dengan lokasi penemuan bocah tersebut.
Untuk diketahui, ada empat anak aliran sungai yang bermuara ke Sungai Mahakam. Sungai Karang Asam kecil, besar, Palaran, dan Karang Mumus. Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Damus Asa menerangkan, belum bisa memastikan secara keseluruhan.
"Kemungkinan besar benar, jasad balita tersebut merupakan Yusuf berdasarkan dari pakaian yang dikenakan, dan dibenarkan orangtua Yusuf," ucap Damus yang juga datang ke RSUD AW Sjahranie.
Damus menyebut, pihaknya masih mengidentifikasi jasad balita tersebut untuk memastikan kebenarannya.
BACA JUGA: Berita Duka, Sunaryo Meninggal Dunia dengan Kondisi Telungkup di Parit
Saat disinggung adanya indikasi tindakan kekerasan, lantaran kondisi jasad tidak utuh, polisi pun belum bisa memastikan. "Saat ini kami belum sampai tahap tersebut, kami masih fokus identifikasi," terangnya. (*/dad/dra/riz/k8)
Redaktur & Reporter : Budi