Hilang di Laut, Nelayan SBB Ditemukan Sudah Meninggal Dunia

Sabtu, 31 Desember 2022 – 12:38 WIB
Tim SAR evakuasi jasad nelayan SBB ditemukan meninggal dunia. ANTARA/HO-Basarnas Ambon

jpnn.com - AMBON - Junaidin Sardam (23), nelayan asal Dusun Air Pessy, Desa Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, yang hilang di laut sejak Jumat (30/12), ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Sabtu (31/12).

Jasad korban ditemukan oleh Tim Search and Rescue gabungan yang melakukan operasi SAR pada hari kedua.

BACA JUGA: Pergi Melaut Sendirian, Nelayan Hulaliuw Ditemukan Tewas Terapung di Pesisir Pantai

Tim SAR gabungan kemudian mengevakuasi jasad korban.

"Jasad korban ditemukan pada hari ini oleh tim SAR gabungan saat melakukan operasi SAR hari kedua," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon Mustari di Ambon, Sabtu (31/12).

BACA JUGA: Komunitas Nelayan Pendukung Ganjar Bagikan Voucer Solar Hingga Makan Bersama di Sulsel

Dia menjelaskan jasad Junaidin Sardam ditemukan tim SAR gabungan sekitar pukul 08.09 WIT, mengambang sekirar 100 meter dari lokasi kejadian.

Tim SAR gabungan kemudian mengevakuasi jasad korban pada pukul 08.17 WIT. Jasad korban kemudian dibawa ke rumah duka.

BACA JUGA: Permudah Nelayan Mengakses Informasi, Ganjar Siapkan Aplikasi Siandin

Menurut Mustrai, sejak pukul 07.00 WIT, tim SAR gabungan melanjutkan kembali operasi pencarian.

Tim dibagi dalam dua regu untuk memperluas area pencarian. 

Grup pertama menggunakan perahu karet (rubber boat) Basarnas Maluku melakukan pencarian pada koordinat 3° 5' 7" S sampai dengan 128° 2' 59" E. Regu dua menggunakan longboat masyarakat melakukan pencarian pada koordinat 3° 0' 50" S s.d. 128° 7' 47" E.

"Tidak butuh waktu lama karena hanya berselang sejam pencarian, korban ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi kejadian dalam kondisi meninggal dunia," ucapnya.

Nelayan tersebut awalnya dilaporkan pergi menuju rumpon untuk menyalakan lampu pada Jumat, (30/12), sekitar pukul 01.00 WIT.

Kondisi cuaca saat itu, kata dia, sangat ekstrem dan tidak bersahabat karena terjadi badai disertai gelombang tinggi.

Namun, korban tetap mendayung perahunya menuju rumpon untuk menyalakan lampu.

Pihak keluarga korban bersama masyarakat sekitar sempat melakukan upaya pencarian. 

Namun, hanya menemukan perahu serta baju korban. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler