jpnn.com - Hillary Rodham Clinton membuat pernyataan yang mengejutkan. Dalam sebuah wawancara Senin (9/6), first lady Amerika Serikat tahun1993-2001 itu mengaku bangkrut dan sempat dililit utang setelah keluar dari Gedung Putih.
"Saat kami keluar dari Gedung Putih, bukan hanya bangkrut, kami juga terbelit hutang,” ungkap Clinton pada ABC News seperti yang dilansir Voa Indonesia, Selasa (10/6).
BACA JUGA: Pria Tertua Meninggal Dunia Tanpa Dikaruniahi Anak
Krisis keuangan yang dialami Clinton membuatnya hidup susah. Tidak hanya bayar hipotik dan rumah, membayar biaya sekolah untuk anaknya Chelsea Clinton pun dirasakan sangat kekurangan.
Hillary menjelaskan untuk membiayai hidupnya, ia hanya mendapatkan pendapatan dari bayaran suaminya Bill Clinotn sebagai pembicara atau narasumber. Sedangkan Hillary bekerja sebagai perwakilan New York di Senat.
BACA JUGA: Pria Tertua di Dunia Tutup Usia
Sementara itu, Bagian keuangan Senat mengungkapkan jumlah kekayaan Hillary Rodham Clinton setelah memeriksa 2000 dokumen, aset senilai 781.000 dolar hingga 1,8 juta dolar atau sekitar Rp 20,7 miliar. Dengan dokumen-dokumen tersebut, para senator pun dapat melaporkan jumlah hutang dalam cakupan yang lebih luas.
Dalam dokumen yang sama ditemukan kalau pasangan Clinton pernah memiliki hutang pembayaran hukum senilai 2,3 juta dolar dan 10,6 juta dolar atau Rp 121,9 miliar.
BACA JUGA: Foto Bareng di Bibir Sungai, 7 Tewas, 19 Hilang
Berdasarkan dokumen senat, pasangan Clinton telah melunasi semua hutang mereka pada tahun 2004. Kemudian pada tahun 2009, ketika Hillary Rodham Clinton bergabung dalam pemerintahan Presiden Barack Obama sebagai menteri luar negeri, jumlah kekayaannya naik sekitar 10–50 juta dollar. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lukisan Yarno Laku Rp 204 Juta di Singapura
Redaktur : Tim Redaksi