PALEMBANG - Sempat bungkam hingga beberapa hari, Hilton Moreira akhirnya angkat bicara soal kasus dugaan pencabulan yang dituduhkan kepada dirinya. Pemain kelahiran Pindamonhangaba, Brazil, 27 Februari 1981 itu menilai pemberitaan yang selama ini adalah bohong.
“Selama ini saya tidak pernah bicara apapun. Saya lihat, pemberitaan mengada-ngada, dan bohong. Saya tidak pernah melakukan hal yang telah dituduhkan kepada saaya,” kata Hilton Moreira saat konferensi pers di Hotel Swarna Dwipa Palembang.
Hilton pun mulai menceritakan kronologis kejadian yang sebenarnya. Selasa, (21/2), dirinya pulang dari Medan bersama tim Sriwijaya. Kemudian, sesampai di Jakarta pukul 15.00 WIB, Hilton bertemu dengan dua temannya, Leandro Dos Santos dan Bruno di Apartemen Modern Yellow, Kota Tangerang, Banten.
Ketiganya kemudian akan berencana belanja ke Serpong, namun bertemu dengan dua orang yang diduga salah satunya bernama Azhari. Tiba-tiba Azhari bersama seorang wanita itu mengajak Hilton dkk untuk mampir ke kamar apartemennya yang sedang ada acara ulang tahun temannya, yakni LS.
Namun, merasa tidak kenal, ketiganya menolak. “Kami tak tahu siapa laki-laki yang berkelakuan seperti bencong itu, jadi kami menolak ajakannya. Apalagi kami juga mau belanja ke Serpong. Namun, dia (laki-laki, red) terus memaksa. Akhirnya, meminta nomor telepon kami dan mengizinkan kami belanja,” imbuhnya.
Saat belanja, lanjut Hilton, dirinya dan temannya selalu ditelepon olah dua orang yang baru dikenalnya itu. Dan mereka bertemu kembali di apartemen sekitar pukul 20.00 WIB sepulang belanja.
“Saat itu kami langsung diajak ke apartemennya. Disana, kami sudah melihat ada dua cewek yang mabuk di dalam kamar. Salah satunya (diduga LS) sudah mabuk berat. Kemudian saya tanya kepada cowok, kenapa itu cewek" Dia menjawab sedang mabuk berat karena ada masalah dengan pacarnya,” lanjutnya.
Akhirnya, Hilton dkk disuruh masuk kamar untuk melihat LS, namun dirinya menolak dan memilih tetap di ruang tamunya. Saat berbincang di ruang tamu, Hilton sudah mengajak teman-temannya untuk pulang.
Pasalnya, lanjut Hilton, ada gelagat tak beres dari pria kemayu itu. Laki-laki itu mengajak minum minuman keras yang sudah disediakannya. “Tapi, kami semua menolak. Olivia, salah satu cewek yang ada disitu juga menolak karena mau kerja paginya. Kami juga tidak minum dan terus dipaksa. Akhirnya, kami pura-pura minum saja,” terangnya.
Tak sampai disitu, laki-laki kemayu itu itu terus melancarkan aksinya, dengan mengelus-ngelus paha teman Hilton, Bruno bahkan membuka bajunya. “Langsung saya bentak, kamu laki-laki apa" Bruno ayo kita pulang. Dan kami langsung bergegas pulang,” lanjutnya.
Belum sempat pulang, tiba-tiba ada wanita yang diduga LS sedang mabuk keras beranjak dari tidurnya yang mau tegak dan ambruk. Saat itulah, dirinya dan teman-temanya mengakat untuk mengangkat kembali LS ke kamar. “Kami menolak mengangkat, tapi dipaksa dan kami angkat kepalanya, sedangkan Olivia dan laki-laki itu mengangkat paha dan pinggangnya. Sesudah itu kami pulang ke apartemen. Jadi, dimana letak kami melakukan pelecehan" Padahal disitu ada banyak orang,” tandasnya.
Hilton juga membantah bila dirinya ditangkap. Menurutnya, dirinya datang ke Polrestro Tangerang lantaran mau menjenguk Leandro yang infonya ditahan oleh polisi. “Setelah bermain Starbol antara tim European and Friends dan Samba and Friends, saya dan Bruno bertemu. Tiba-tiba dapat telpon kalau Leandro ditangkap polisi. Karena sulit bahasa Indonesia dan Inggris, maka saya datang kesana untuk membantu dan melihat apa motifnya. Sebenarnya bukan menyerahkan diri atau apa,” tambahnya.
Nah, dengan tidak mendasarnya tuduhan yang diberikan kepadanya, Hilton menilai ada orang-orang tertentu yang akan menjatuhkan nama baik dirinya. “Selama ini saya terkenal dengan main bola, namun sekarang berbeda. Sepanjang umur saja, tidak pernah berurusan dengan polisi. Ini sangat membuat saya sedih,” ungkapnya.
“Saya ingin, kasus ini segera selesai siapa dalang sebenarnya. Sebab, saya kasihan sekali dengan anak dan istri saya yang sangat terpukul dengan kejadian ini. Bahkan, sampai sekarang, saya belum berani bicara dengan orang tua saya soal kasus ini,” tambah Hilton sambil mengusap air matanya yang mengalir saat memberikan penjelasan.
Dengan pemberitaan yang ada, Hilton merasa dipojokan. “Padahal ada tiga orang yang dilaporkan, mengapa hanya saya yang dipojokan terus. Kami juga siap dipertemukan dengan orang-orang yang melaporkan saya. Sehingga, cepat ada titik terangnya,” pungkasnya.
Sementara itu, manajemen Sriwijaya FC siap membantu kasus yang menerpa pemainnya, Hilton Moreira. “Kami saat ini sudah memberikan jaminan kepada polisi berupa surat jaminan dari manajemen, paspor, dan ada juga jaminan dari pengacara Hilton, ibu Sri,” kata Direktur Teknik dan SDM, PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Augie Bunyamin.
Sedangkan menurut Direktur Teknik dan SDM, PT SOM, Hendri Zainuddin, manajemen bakal siapkan pengacara, yakni Ridwan Mukhti untuk membantu mendampingi Hilton Moreira. “Presiden klub pak Dodi Reza bersama kedutaan Brazil juga akan melakukan konferensi pers, soal kasus ini. Sebab, kami melihat ada kejanggalan dari laporan tersebut. Kami melihat sepertinya ada orang tertentu yang ingin merusak nama Hilton dan Sriwijaya,” ungkap Hendri.
Pada kesempatan itu, Hendri juga memastikan Hilton Moreira tetap dipertahankan hingga akhir musim. “Melihat penjelasan dari Hilton, sepertinya dirinya (Hilton, red) tidak bersalah. Jadi, kami tetap akan mempertahankannya,” pungkasnya.
Sebelumnya, seorang pramugari LS (19) melaporkan Hilton Moreira dan rekannya Leandro Dos Santos ke Polrestro Tangerang Kota pada Kamis (23/2). Kedua pemain sepakbola ini dilaporkan Pasal 289 KUHP tentang pencabulan, Pasal 285 KUHP tentang upaya pemerkosaan juncto Pasal 53 KUHP.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, menuturkan kejadian berawal saat LS mengundang temannya Olivia, Mega, dan Azhari ke Apartemen Modern Yellow, Kota Tangerang, Banten, Selasa (21/2).
Kemudian, Azhari mengundang tiga temannya, yakni Hilton, Leandro dan Bruno menghadiri pesta ulang tahun LS di apartemennya. Terlapor sempat duduk dan minum bir, kemudian LS keluar dari kamarnya dan duduk di pangkuan temannya Olivia.
Kedua terlapor sempat berbuat tidak senonoh kepada pelapor. Namun LS menghindar dan masuk ke kamar bersama Azhari. Kedua terlapor sempat mengikuti LS dan berbuat tidak senonoh hingga pelapor berteriak.
Saat ini, petugas telah memeriksan pelapor, kedua terlapor dan lima saksi, yakni Mega, Olivia, Azhari, petugas keamanan Abdul Fatah dan Bruno. Polres Metro Tangerang sempat melimpahkan kasus Hilton dan Leandro ke Polda Metro Jaya, karena hambatan bahasa. (gsm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aji: Timnas Akan Dipertahankan
Redaktur : Tim Redaksi