Hindari Genangan saat Berangkat ke Sekolah, Ayah-Anak Tewas Bersimbah Darah

Jumat, 29 Januari 2016 – 12:53 WIB
Ilustrasi

jpnn.com - PEKANBARU - Zulkifli dan putranya Mhd Daffa Saputra tewas bersimbah darah. Mereka menderita luka parah di beberapa bagian tubuh. 

Ayah dan anak ini meregang nyawa setelah terlibat tabrakan di Jalan Siak II Km 13, tak jauh dari cucian mobil Duma Sinaga, Kelurahan Umban Sari, Rumbai, Kamis (28/1) sekitar pukul 07.30 WIB.

BACA JUGA: Waspada, Jalan Riau-Sumbar Longsor di Dua Titik, Cek Di Sini Lokasinya

Pagi itu, Zulkifli berniat mengantar dua anaknya, Daffa dan Putri Ramadhani ke sekolah. Pria 42 tahun ini mengendarai sepeda motor Honda Vario BM 5699 TX. Mereka kemudian bergerak dari selatan menuju utara.

“Saat mendekati tempat kejadian perkara, sepeda motor pindah jalur ke arah kanan lantaran menghindar genangan air di badan jalan,’’ Kanit Laka Polresta Pekanbaru AKP Deswandi.

BACA JUGA: Simpan Narkotika, Wanita Penjaga Warung Remang-Remang Ini Ditangkap

Tanpa disangka, dari arah berlawanan datang sepeda motor Yamaha Jupiter BM 4278 JE. Akibatnya, tabrakan keras tak terhindarkan. 

Zulkifli Nasution tewas seketika di TKP. Warga Jalan Siak II, Muara Fajar, Rumbai mengalami luka berat di kepala. Daffa juga mengalami luka berat di kepala. Kendati sempat dilarikan ke klinik terdekat, namun nyawa bocah berusia 7 tahun yang duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar ini tak 
terselamatkan.

BACA JUGA: Lempar Istri dengan Kursi, Suami Mendekam di Penjara

Sementara itu, keberuntungan masih menaungi Putri Ramadani. Perempuan berusia 13 tahun ini hanya mengalami luka-luka. Kini murid kelas lima sekolah dasar ini tengah menjalani perawatan intensif di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.

Yusmiati, istri Zulkifli tak kuasa membendung tangis. Air mata terus membanjiri pipinya. Isak pilu meluncur dari mulut wanita 38 tahun ini.

Sambil tersedu, wanita yang mengenakan jilbab ini menggapai jasad kaku suami dan anaknya. Dia begitu terpukul. Tak menyangka orang yang sangat dicintainya itu pergi untuk selama-lamanya dengan cara tragis.

“Suami mau mengantar anak ke sekolah,’’ ujarnya diiringi isak tangis. Belum begitu lama, Yusmiati mendapat kabar bahwa suami dan anaknya terlibat tabrakan. Nyawa mereka tak terselamatkan.

“Saya langsung pergi ke sana. Di sana suami saya tergeletak tidak bernyawa lagi. Sedangkan anak saya sudah di bawa ke Bidan Fany,“ ujarnya.(Mg1/Mg2/ray)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Kabar Buruk Dari PDAM


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler