Namun, pria yang biasa dipanggil Ahok itu juga meminta warga yang terkena relokasi untuk tidak mempermainkan Pemprov DKI. "Tapi juga yang digusur jangan bohong, digusur 10 kali dapat uang kerohiman 10 kali. Pindah rumah susun dijual lagi," ujar Ahok kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (21/11).
Beberapa kasus menunjukkan warga korban penggusuran yang direlokasi ke rumah-rumah susun justru menjual kembali tempat tinggalnya dan memilih tinggal di lokasi yang tidak resmi. Padahal, warga tersebut akhirnya rentan kembali terkena penggusuran karena tinggal di daerah yang tidak semestinya.
Ahok menegaskan bahwa perbuatan seperti itu tidak akan ditolerir. Ia bahkan tidak segan-segan menerapkan sanksi bagi warga yang bandel. "Kalau Anda tidak punya rumah bisa masuk rusun tapi kalau Anda jual lagi, satu lantai tetangga Anda akan diusir," tegasnya.
Lebih lanjut Ahok mengaku berusaha menghindari praktek seperti ini di masa depan. Oleh karenanya, Pemrov DKI tidak akan membangun rumah susun hak milik (rusunami). Rumah susun sederhana sewa (rusunawa) dinilai lebih efektif untuk membantu warga kurang mampu.
"Jadi selalu punya stok rumah untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah dan belum beruntung, tidak ada parkir motor dan mobil," ucap Ahok. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PHK Massal Ancam Buruh
Redaktur : Tim Redaksi