Hingga 2 Hari ke Depan Hujan Lebat Berpotensi Turun di Wilayah Jateng Selatan

Rabu, 30 Maret 2022 – 14:42 WIB
Hujan lebat diprediksi masih berpotensi mengguyur wilayah Jateng selatan. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, CILACAP - Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi di wilayah Jawa Tengah bagian selatan dan pegunungan tengah Jateng.

Kepala Kelompok Teknisi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan hujan lebat diprediksi terjadi hingga dua hari ke depan.

BACA JUGA: Diintai 3 Hari, SJ dan Teman Wanitanya Diamankan

"Saat ini di Samudra Hindia barat daya Jateng terdapat low 96S, sedangkan utara Pulau Kalimantan terdapat low 93W. Kondisi tersebut berpotensi memicu pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah termasuk Jateng selatan dan pegunungan tengah Jateng," kata Teguh Wardoyo di Cilacap, Rabu.

Selain itu, kata dia, berdasarkan rilis hasil analisis dinamika atmosfer yang dikeluarkan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang pada Rabu (30/3), saat sekarang diidentifikasi adanya sirkulasi siklonik di perairan selatan Pulau Jawa dan Laut China Selatan menyebabkan adanya belokan angin dan pola konvergensi di wilayah Jateng.

BACA JUGA: Simak Prakiraan Cuaca Hari Ini, Ada Peringatan dari BMKG untuk Wilayah Jabodetabek

Di samping itu, anomali suhu muka laut di Samudra Hindia selatan Jawa dan Laut Jawa yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah.

Kelembapan udara yang relatif cukup tinggi turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia.

BACA JUGA: Kejadian Sadis Ini Terjadi di Bandung

"Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang dapat terjadi di sejumlah wilayah Jateng pada periode 30 Maret hingga 1 April 2022," katanya.

Dalam hal ini, kata dia, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada tanggal 30 Maret dapat terjadi di wilayah Jateng selatan dan pegunungan tengah Jateng yang meliputi Banjarnegara, Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Kebumen, Purworejo, dan Wonosobo.

Kemudian, beberapa daerah lainnya di Jawa Tengah seperti Boyolali, Grobogan, Karanganyar, Kendal, Klaten, Kabupaten/Kota Magelang, Kabupaten Pekalongan, Salatiga, Kabupaten Semarang, Sragen, Sukoharjo, Surakarta, Brebes, Kabupaten Tegal, Wonogiri, dan sekitarnya.

Sementara pada tanggal 31 Maret berpotensi di Banjarnegara, Banyumas, Cilacap, Kebumen, Purbalingga, Purworejo, Wonosobo, Blora, Boyolali, Grobogan, Karanganyar, Kendal, Klaten, Kabupaten/Kota Magelang, Kabupaten Pekalongan, Salatiga, Kabupaten Semarang, Sragen, Sukoharjo, Surakarta, Brebes, Kabupaten Tegal, Wonogiri, dan sekitarnya.

Pada tanggal 1 April berpotensi di Banjarnegara, Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Purworejo, Kebumen, Wonosobo, Blora, Boyolali, Grobogan, Karanganyar, Kudus, Klaten, Kabupaten/Kota Magelang, Kabupaten Pekalongan, Salatiga, Kabupaten Semarang, Grobogan, Sragen, Sukoharjo, Surakarta, Brebes, Kabupaten Tegal, Wonogiri, dan sekitarnya.

"Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode tersebut yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," kata Teguh. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler