Hingga April, Thailand Menutup Pintu Bagi Warga Asing

Kamis, 26 Maret 2020 – 06:00 WIB
Ilustrasi sketsa virus Corona. Foto :TechCrunch

jpnn.com, BANGKOK - Thailand melarang masuk seluruh warga asing yang berstatus bukan penduduk, tetapi tidak membatasi pergerakan orang-orang di dalam negeri ketika pemerintah bersiap untuk meluncurkan langkah-langkah darurat untuk mencegah penyebaran virus corona.

Keadaan darurat akan mulai berlaku pada Rabu, tengah malam waktu setempat, hingga 30 April, memberi Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha kekuasaan besar untuk memerangi lonjakan infeksi virus corona.

BACA JUGA: Virus Corona Merajalela, Sri Mulyani Diminta Tidak Tergiur Tawaran IMF dan Bank Dunia

Negara di Asia Tenggara itu mencatat 107 kasus virus corona baru pada Rabu, sehingga jumlah yang diketahui menjadi 934. Empat orang telah meninggal sejak wabah dimulai, 860 orang dirawat di rumah sakit, sementara 70 pasien telah pulih dan pulang ke rumah.

Pembatasan baru mulai berlaku pada tengah malam termasuk penutupan semua penyeberangan perbatasan kecuali untuk warga negara Thailand, diplomat, dan keluarga mereka, serta orang asing dengan izin kerja atau dokumen resmi lainnya yang memungkinkan mereka untuk bekerja di Thailand.

BACA JUGA: Pangeran Charles Sempat Bertemu Pangeran Albert, Belakangan Keduanya Positif Corona

"Kami tidak menutup negara, kami masih mengizinkan orang Thailand kembali tetapi bagi orang asing negara ini ditutup," kata Wakil Perdana Menteri Wissanu Krea-ngam dalam konferensi pers.

Dia menambahkan bahwa bandara akan tetap terbuka untuk penerbangan dari luar negeri.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Instruksikan Para Menteri Tak Bertakziah ke Solo

Wissanu mengatakan pemerintah tidak memiliki rencana segera untuk memberlakukan jam malam atau pembatasan perjalanan di dalam negeri. Namun, dia mengatakan pos-pos pemeriksaan akan dibentuk untuk menyaring pelancong antarprovinsi dan jam malam masih bisa diperkenalkan di daerah-daerah tertentu jika penularan virus corona memburuk.

Pemerintah pada Minggu (22/3) menutup toko serba ada, mal, restoran untuk makan di tempat, tempat hiburan, dan tempat umum lainnya selama beberapa minggu di kota-kota besar di seluruh negeri.

Kebijakan ini masih memungkinkan bank, kantor pemerintah, apotek, dan toko kelontong untuk beroperasi seperti biasa tetapi mendesak warga berusia di atas 70 tahun, anak-anak di bawah lima tahun, dan orang-orang dengan pernafasan dan komplikasi kesehatan lainnya untuk tinggal di rumah. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler