jpnn.com, KUTAI TIMUR - Pencarian terhadap korban kecelakaan kapal nelayan yang ditabrak tug boat di Perairan Laut Tanjung Mangkalihat, Kutai Timur, Kaltim, sudah memasuki hari keempat.
Namun, enam orang nelayan yang hilang di laut belum juga ditemukan.
BACA JUGA: 9 Jenazah Diduga ABK KM Mega Top III Ditemukan di Pulau Babi
Jajaran tim masih mencari keberadaan korban. Sepanjang laut Mangkalihat ditelusuri. Hampir semua lapisan terlibat. Termasuk Pemkab Kutim turun tangan.
Meskipun begitu, belum mendapatkan titik terang sedikitpun. Dikatakan Kapolres Kutim, AKBP Teddy Ristiawan pencarian tidak berhenti. Baik siang maupun malam. Pencarian terus berlanjut hingga ditemukan.
BACA JUGA: Tug Boat Tabrak Pompong Nelayan, Dua Selamat, 1 Hilang
"Masih terus dilakukan pencarian hingga saat ini," ujar Kapolres Teddy.
Sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), pencarian dilakukan selama tujuh hari sejak laporan kejadian. Bisa ditambah jika ada permohonan dari keluarga korban.
BACA JUGA: Nelayan Berkaus Gambar Zumi Zola Ditemukan Tewas di Babar
"Kami terus melakukan koordinasi. Kita berdoa saja agar mereka ditemukan dalam keadaan selamat," harapnya.
Mengenai penetapan tersangka, dirinya mengaku belum mengarah ke sana. Pasalnya, pihaknya masih dalam tahap penyelidikan lebih mendalam.
"Kami masih kumpulkan saksi saksi.Nanti dipelajari siapa yang salah. Semua sudah diperiksa. Nanti akan ada penentuan tersangka tetapi tidak bisa dibicarakan," katanya.
Sebelumnya, Kapal Batu Bara (Tongkang) dikabarkan menabrak kapal nelayan di kawasan laut Tanjung Mangkalihat kecamatan Sandaran, Kutim, Minggu (11/2) sekira pukul 05.00 wita.
Sedikitnya tujuh orang yang menjadi korban. Satu orang berhasil menyelamatkan diri. Sedangkan enam orang lainnya dinyatakan hilang.
Mereka adalah, Sukri (57), korban selamat, Jakaria (56), Kardi (45), Marten, Sino, Rustam, dan satu orang yang belum diketahui identitasnya.
Kejadian ini tepatnya di perairan Tanjung Mangkalihat yang berjarak 2 mil dari darat, perbatasan antara wilayah Kutim dan Berau. (dy)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ombak Besar Datang, Belasan Nelayan Hilang
Redaktur & Reporter : Soetomo