jpnn.com, JAMBI - Sesosok mayat ditemukan seorang pemulung di pantai Kabupaten Bangka Barat (Babar), sekitar pukul 11.00 pagi Selasa (16/1).
Mayat tersebut diduga nelayan Dusun Sungai Beruwo Provinsi Jambi yang kapalnya tenggelam beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Zumi Zola Serius Perangi Korupsi
Kapolsek Simpang Teritip Ipda Kukuh, Kades Ali Imron beserta tim iden Polres Bangka Barat, Tagana dibantu nelayan dan masyarakat setempat langsung mengevakuasi korban.
Korban langsung dibawa ke kamar jenazah RSUD Sejiran Setason untuk otopsi.
BACA JUGA: Mayat Pria Membusuk Ditemukan di Bibir Pantai
Untuk memastikan identitas korban, petugas Dinsos setempat membawa Joko rekan korban yang sedang menjalani perawatan di Puskesmas Muntok.
Joko langsung memastikan kalau itu rekannya Atok Ahmad. Hal itu dari wajah yang masih bisa dikenali dan baju kaos bergambar calon Gubernur Jambi Zumi Zola.
BACA JUGA: Tujuh Ekor Anak Buaya Diseludupkan Lewat Bandara
"Benar ini Atok Ahmad, saya yakin," ungkapnya.
Wakil Bupati Babar Markus langsung meninjau ke kamar jenazah guna melihat kondisi korban. Setelah pasti itu nelayan Jambi, dia langsung menelpon Wakil Bupati Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi.
"Pak Wakil Bupati Tanjung Jabung Timur menghubungi saya mengenai ada warganya yang sakit karena korban perahu nelayan pecah," ujarnya di RSUD.
Sebelumnya dua nelayan asal Jambi Joko Pitono (34) dan Yusuf (28) asal Dusun Sungai Beruwo, Provinsi Jambi.
Keduanya ditemukan terombang ambing di perairan Desa Rambat, Kecamatan Simpang Teritip, Kabupaten Bangka Barat (Babar) Senin (15/1).
Kasat Pol Air Polres Bangka Barat, Iptu Bambang Bekti membenarkan kabar terdamparnya dua nelayan asal provinsi Jambi tersebut. Menurut Bambang saat ini keduanya tengah menjalani perawatan di kantor desa Rambat.
Keduannya ditemukan warga pesisir desa Rambat dalam kondisi basah kuyub. Beruntung nyawa keduanya masih terselamatkan dan menjalani perawatan di kantor Desa Rambat.
"Keduannya merupakan nelayan asal Jambi. Mereka ditemukan warga dan nelayan pesisir desa Rambat terdampar dan terombang ambing di perairan Rambat," ujar Bambang.
Masih dikatakan Bambang, sementara Ahmad (70), rekan Joko Pitono dan Yusuf hingga tadi sore belum juga ditemukan. Sementara, kapten kapal Udi (40), selamat setelah berhasil naik ke perahu nelayan lainnya.
Yusuf menceritakan, dia dan tiga rekannya bertolak dari perairan Nipah Panjang II, Provinsi Jambi, Sabtu (13/1). Di tengah perjalanan, kapal motor mereka diterpa gelombang kurang lebih seringgi lima hingga enam meter yang membuat perahu keempatnya terbalik.
"Satu ABK yang bernama Pak Ahmad masih hilang," ujar Yusuf di kantor Dinas Sosial Babar.
Masih dikatakan Yusuf dirinya dan Joko, terombang ambing selama tiga hari tiga malam, setelah sebelumnya ditemukan warga di Desa Rambat, Kecamatan Simpang Teritip.
Selama terombang Ambing, dirinya dan Joko hanya bertahan diatas fiber tempat menyimpan ikan. Selama terombang ambing hanya memakan serbuk adem sari dan segar sari saset yang berada di dalam fiber.
"Selama itu kami tidak makan nasi, kami hanya makan adem sari dan segar sari saset itu," ceritanya.
Kapal Motor yang ditumpangi Joko dan Yusuf terbalik usai diterpa gelombang besar saat berlayar di perairan Nipah Panjang II, provinsi Jambi, Sabtu (13/1).
Tak adanya asupan makanan serta kondisi tubuh terus terendam air membuat kondisi Yusuf kian melemah. Bahkan Yusuf mengaku sempat pingsan dan tak sadar saat sudah berada di tepi pantai Rambat, Kecamatan Simpang teritip, Senin (15/1).
"Tadinya saya tidak sadar sampai sini, pingsan waktu itu. Kemarin Saya sudah minta Joko kalau hari ini kita tak kunjung nepi, sudah tinggalkan saya selamatin diri kamu sendiri," urainya.(his)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Zumi Zola Dukung KPK Berantas Korupsi
Redaktur & Reporter : Budi