Hingga Ketua KPPS Meninggal Dunia, Honor Belum Cair

Kamis, 25 April 2019 – 00:34 WIB
Berita duka. Ilustrasi Foto: pixabay

jpnn.com, SLEMAN - Ketua KPPS TPS 25 Sagan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta, Lilik Suswanto meninggal dunia, Selasa (23/4).

Pria 60 tahun itu sebelumnya menjalani perawatan di Rumah Sakit Panti Rapih selama dua hari. Lantaran mengalami kelelahan setelah bertugas mengawal jalannya Pemilu 2019. Itu diperparah dengan terlambatnya pencairan honorarium KPPS.

BACA JUGA: Tenaga Medis Diminta Siaga di Lokasi Rekapitulasi Suara

“Mungkin bapak mikir itu (honorarium yang belum cair, Red) ,” tutur Tri Sulistyo Anggoro, menantu Lilik Suswanto saat ditemui di rumah duka.

Mertuanya, kata Anggoro, sapaannya, dirawat di rumah sakit sejak Minggu (21/4). Setelah mengeluh pusing dan muntah. Dari hasil pemeriksaan medis diketahui bahwa Lilik mengalami penyumbatan otak.

BACA JUGA: 144 KPPS Meninggal Dunia, KPU Gelar Salat Gaib

BACA JUGA: Fahri Hamzah: Ratusan Petugas Pemilu Meninggal Dunia, Baru Terjadi di Indonesia

”Saat pemilu bapak repot terus nggak pernah istirahat, bahkan sampai pagi,” tutur Anggoro, sapaannya, menceritakan kesibukan mertuanya yang menyebabkan kondisi kesehatannya turun.

BACA JUGA: Ratusan Petugas Pemilu Meninggal, Ketua KPU: Orang tak Bisa Kerja 24 Jam Penuh

Anggoro tak menampik bahwa mertuanya memang cukup sering merasakan pusing. Hanya, Lilik jarang mengeluhkan kondisi kesehatannya kepada anggota keluarganya. Bahkan, Lilik memilih tetap menjalankan rutinitasnya. Seperti stand by di kantor balai desa.

”Bapak juga sering ke kios. Aktivitasnya selalu ada saja setiap hari,” tuturnya.

Namun, kondisi kesehatan Lilik turun drastis setelah menyelesaikan tugas sebagai ketua KPPS. Karena itu, Anggoro berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengevaluasi penyelenggaraan pemilu.

”Jangan sampai tenaga harus diperas setiap hari tanpa istirahat gitu,” harapnya.

Di mata keluarga, Anggoro menceritakan, mertuanya merupakan sosok pekerja keras dan penyayang. Dia juga aktif terlibat di berbagai organisasi. Selain dukuh, Lilik Kuswanto juga memegang beberapa jabatan. Di antaranya ketua kelompok kerja lembaga pemberdayaan masyarakat desa (KKLPMD).

Di tempat lain, petugas KPPS di Kabupaten Sleman, Selasa, akhirnya menerima honorarium. Meski nilainya hanya di kisaran Rp 400 ribu hingga Rp 550 ribu, beberapa petugas KPPS sukarela menyisihkan honorariumnya. Untuk disalurkan kepada anggota KPPS yang meninggal dunia maupun sakit setelah bertugas.

”Juga untuk anggota linmas (perlindungan masyarakat) yang jatuh sakit,” jelas Ketua KPPS 16 Condongcatur Wagiman.

Anggota KPPS 16, Wagiman menyebut memang tidak ada yang jatuh sakit apalagi meninggal dunia. Namun, ada seorang anggota linmas yang luka-luka setelah mengalami kecelakaan. Bahkan, jempol tangan kiri anggota linmas bernama Puryanto itu harus dioperasi.

BACA JUGA: KPU: Pemilu Serentak dengan Lima Kotak Suara Cukup Sekali Saja!

”Sepeda motornya menabrak tiang telepon saat mengantar kotak suara ke Kecamatan Depok,” ujarnya. (cr15/har/zam)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fahri Hamzah: Ratusan Petugas Pemilu Meninggal Dunia, Baru Terjadi di Indonesia


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler