"Aksi amuk massa di Bima dan demo buruh di Cikampek hingga memblokir ruas jalan tol di Cikarang, itu menakutkan pelaku usaha dan investor asing. Kalau kejadian itu sering terulang, saya khawatir akan berdampak negatif terhadap kepercayaan investor asing terhadap Indonesia," ujar Ismed Hasan Putro, usai menghadiri diskusi di gedung DPD, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Jumat (3/2).
Menurut Ismed, dalam hitungan kasat-mata, mesti relatif tidak terjadi tindakan anarkis, menggelar aksi demo di ruas jalan tol Cikarang berdampak pada sektor ekonomi antara lain keterlambatan pengiriman barang.
Lebih lanjut Ismed menegaskan pihaknya dapat memahami aksi unjuk rasa yang dilakukan buruh yang menuntut kenaikan upah. Yang disesali, kenapa aspirasi disampaikan dengan cara menyandera fasilitas publik jalan tol.
"Karena itu, pemerintah mestinya dapat memastikan, berbagai aksi demo dimasa datang berjalan aman dan tidak membahayakan bagi kelangsungan aktifitas masyarakat, dunia usaha dan investor," harapnya.
Dibanding dengan bencana alam banjir yang baru-baru ini terjadi di hampir seluruh daratan Thailand, imbuh dia, aksi demo yang menyandera fasilitas publik jauh lebih mencemaskan.
Thailand beberapa waktu lalu ibukotanya lumpuh akibat terendam banjir, namun sebagian besar investor asing tetap bertahan di sana dan tidak merelokasi usahanya ke negara lain, termasuk tidak pindah ke Indonesia.
"Sementara meski Indonesia mencapai predikat invesment grade, nyantanya belum mampu meningkatkan investasi asing secara signifikan. Salah satu penyebabnya, karena investor asing belum sepenuhnya percaya pada kepastian hukum di Indonesia," ujarnya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... JK Anggap Pasar Modal Bukan Indikator Ekonomi
Redaktur : Tim Redaksi