Hiswana Jamin Tak Ada Penimbunan

Rabu, 05 November 2014 – 07:54 WIB

jpnn.com - TASIK - Hiswana Migas Priangan Timur mengaku siap menghadapi kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Mereka pun menjamin tidak akan ada penimbunan premium bersubsidi menjelang kenaikan harga di akhir tahun ini.

Kepala Hiswana Migas Priangan Timur H Wawan Ugan meminta masyarakat tidak perlu khawatir terjadinya kelangkaan akibat  kenaikan harga BBM itu. Sebab, setiap SPBU sudah dipasangi totalisator yang akan memberikan keterangan berapa banyak jumlah BBM bersubsidi di Pom Bensin tersebut.

BACA JUGA: Organda Tolak Kenaikan BBM

Bahkan, setiap SPBU langsung dapat dipantau Pertamina. Dengan demikian, Wawan menjamin tidak akan ada satu pun SPBU di Priangan Timur yang melakukan penimbunan BBM.

Selain itu, kata dia, sebanyak 74 SPBU di Priangan Timur sudah terawasi secara langsung baik Pertamina maupun Hiswana Migas. Dengan demikian, segala bentuk kekurangan persediaan dapat diantisipasi sejak awal.

BACA JUGA: BBM Naik, Besaran UMK 2015 Direvisi

“Tidak seperti di beberapa daerah  luar Jawa yang saat ini sudah mengalami antrean di sejumlah SPBU, kondisi di Pulau Jawa terutama di Priangan Timur masih sangat kondusif," katanya.

Dia berharap kondisi tersebut akan terus bertahan hingga beberapa hari menjelang kenaikan harga BBM. Termasuk, pihaknya telah mengantisipasi lonjakan pembelian yang akan terjadi pada beberapa saat menjelang kenaikan BBM Bersubsidi.

BACA JUGA: Mendagri Bakal Ganjal IMB Centre Point

“Kami telah melakukan sosialisasi kepada beberapa pihak terkait, terutama terhadap para pemilik SPBU di seluruh Priangan Timur agar bersiap untuk menghadapi kenaikan harga BBM bersubsidi. Semua infrastruktur juga tidak ada kendala, sebab penyaluran dialirkan melalui pipa, tidak seperti di Sulawesi yang masih menggunakan tangker,” ujar Wawan.

Menurutnya, beberapa saat menjelang kenaikan harga BBM bersubsidi, berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya, akan terjadi lonjakan pembelian. Jumlah kenaikannya mencapai 60 persen. "Tidak seperti gas elpiji 3 kilogram, BBM bersubsidi akan langsung dikirim sesuai kebutuhan begitu persediaan menipis," katanya.

Assistant Manager External Relation Marketing Operation Region III Pertamina Milla Suciyani mengatakan hingga kemarin (4/11) wilayah Priangan Timur masih terkategori kondusif.

Sebab, tidak terjadi panic buying setelah pernyataan pemerintah yang akan menaikan BBM bersubsidi pada bulan ini. "Kuota masih aman dan operasional pun masih berjalan normal seperti biasa," ujarnya kemarin.

Sementara itu untuk mengatasi permintaan yang tinggi dari masyarakat, sebelum harga BBM naik, kata dia, Pertamina tidak memiliki wewenang untuk menentukan apakah kuota mesti ditambah atau tidak. Sebab hal tersebut merupakan wewenang pemerintah.

"Yang bisa pertamina lakukan yakni mempersiapkan alternatif berupa BBM non subsidi untuk menjamin kebutuhan masyarakat terhadap BBM,” ujarnya. (gna)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Bateng 5 Siswa SMA Positif Nyabu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler