Hitung Manfaat dan Mudharat Lady Gaga

Senin, 21 Mei 2012 – 19:09 WIB

JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi mengaku tak sepakat jika ada organisasi kemasyarakatan (ormas) menebar ancaman agar Lady Gaga tidak bisa menggelar konser di Jakarta. Menurutnya, sah-sah saja jika ada yang berbeda pendapat soal Lady Gaga, asalkan tidak menebar intimidasi.

Hal itu disampaikan Mendagri di sela-sela rapat kerja dengan Komisi II DPR, Senin (21/5). "Kalau ancaman-ancaman kan tidak boleh. Di negara-negara demokrasi ini, mana ada ancaman organisasi-organisasi. Bisa saja berpendapat ya, kalau berpendapat saya juga punya pendapat," katanya.

Pembantu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kabnet Indonesia Bersatu (KIB) II itu menambahkan, soal konser Lady Gaga harus dilihat dari sisi manfaat maupun dampak negatifnya. Yang penting, lanjut Mendagri, jangan sampai masyarakat dirugikan.

"Kalau manfaat lebih banyak ya silahkan. Kalau mudaratnya lebih banyak, sebaiknya tidak. Justru merugikan masyarakat kita," ulasnya.

Bagaimana dengan anggapan bahwa Lady Gaga biasa berpakaian seronok sehingga perlu dilarang? "Kalau katanya dulu pakaiannya seronok, dia mau tampil di Indonesia dengan pakaian yang lebih sopan. Katanya kan begitu tadi ya," ucapnya.

Meski demikian Mendagri juga mengatakan, dirinya memilih menyerahkan soal boleh ataupn tidaknya konser Lady Gaga ke polisi. Polisi, kata Mendagri, jelas sudah menghitung dampak posistif maupun negatif soel Lady Gaga.

Lantas bagaimana sikap pribadi Mendagri soal rencana konser Lady Gaga? "Silahkan dinilai. Harus dievaluasi dulu, tampilannya seperti apa, risikonya terhadap masyarakat seperti apa. Itu harus dilihat. Karena bisa saja asumsi kita, (konser) Lady Gaga selama ini di negara manapun yang menjadi ukurang lebih banyak mudaratnya, sebaiknya tidak usah," pungkasnya.(boy/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akbar: Banyak Persoalan Belum Diselesaikan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler