Hiu Tutul Berdarah Ditemukan Tewas di Tepi Pantai

Senin, 16 September 2019 – 06:17 WIB
Hiu tutul ditemukan terdampar. Foto : Pojokpitu

jpnn.com, JEMBER - Seekor hiu tutul raksasa ditemukan terdampar di pantai perairan Laut Selatan. Tepatnya, Desa Kepanjen, Kecamatan Gumukmas, Jember, Jatim.

Dugaan sementara mamalia berbadan besar tersebut, terjebak ke lautan dangkal setelah memburu plankton.

BACA JUGA: Hiu Tutul Mulai Bermunculan di Laut Probolinggo

Namun, dalam identifikasi petugas, ditemukan bagian dada dan siripnya alami luka mirip sabetan benda tajam.

Jenis ikan ini merupakan hiu tutul yang telah jinak. Panjang tubuhnya sekitar 6 meter dan lingkar tubuh 4 meter.

BACA JUGA: Hiu Tutul Terdampar, Dipotong Warga, Dagingnya Dijual

Awal ditemukan, hiu besar ini telah berada di atas pasir oleh kaum nelayan dengan kondisi mati. 

Meski badannya masih terlihat segar, tetapi dari rongga mulut ikan raksasa ini, telah mengeluarkan banyak darah.

BACA JUGA: Lihat Nih, Tujuh Perahu Nelayan Gotong-royong Seret Hiu Tutul...

Peristiwa ini jadi tontonan warga sekitar pantai. Menurut para nelayan, fenomena terdamparnya ikan hiu dan paus kerap terjadi di laut selatan Jawa.

"Ditandai dengan adanya cuaca panas yang menyengat, dan kawanan ikan ukuran kecil keluar sehingga itulah yang jadi buruan hiu raksasa, hingga ke tepi pantai," ujar Serka I Made Kari, Babinsa Kepanjen Gumukmas.

Karena badan hiu sangat besar, akhirnya kerap terjebak di lautan dangkal, yang menyebabkan tidak bisa kembali ke tengah laut.

Untuk mencegah tubuh hiu tutul ini tidak jadi buruan warga untuk dipotong-potong, Pokdarwis dan pihak Babinsa setempat, melaporkannya ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam, BKSDA Wilayah Tiga Jember.

"Hewan ini sangat dilindungi keberadaannya oleh undang-undang karena ancaman kepunahan," sambungnya.

Setelah sempat dilakukan pemeriksaan luar terhadap tubuh hiu tutul ini, petugas dan warga akhirnya menguburkannya di sekitar lokasi.

Selain untuk mencegah perilaku negatif oknum warga terhadap hiu ini, juga menghindari bau busuk, jika terlalu lama berada di daratan.(end/pojokpitu/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler