jpnn.com, JAKARTA - Hive Five berkolaborasi bersama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI untuk mendukung usaha mikro kecil menengah (UMKM) naik kelas.
Kolaborasi tersebut dituangkan dalam Seminar Pasal Digital, di Sehati Hotel, Jakata, (1/2).
BACA JUGA: Masuk Pasar Ekspor, Produk UMKM Sepatu asal Bogor Sabet Penghargaan di Shopee Super Awards 2023
Founder dan CEO of Hive Five Sabar L Tobing mengatakan bahwa seminar itu digelar sebagai bentuk komitmen dan dukungan Hive Five terhadap UMKM di Indonesia.
Sabar menyebut saat ini Hive Five sudah membantu 25 ribu perusahaan atau 850 UMKM per bulan untuk melegalkan usahanya, baik berbentuk PT (perseroan terbatas) dan CV (commanditaire vennootschap).
"Hive Five juga mendukung UMKM dengan menjamin standar laporan keuangannya dan meningkatkan kepatuhan perpajakan, sehingga dapat berkontribusi meningkatkan penerimaan negara,” ungkap Sabar.
BACA JUGA: Berkat Program Mekaar PNM, UMKM Di Jateng Tumbuh dan Berkembang
Sabar menjelaskan pelaporan keuangan merupakan hal fundamental bagi UMKM untuk mendapatkan fasilitas perpajakan, salah satunya seperti hak memperoleh tarif Pajak Penghasilan (PPh) final 0,5 persen bagi yang memiliki omzet di atas Rp 500 juta per tahun.
Berbekal pelaporan keuangan UMKM bahkan bisa memanfaatkan pembebasan PPh final bagi UMKM yang beromzet di bawah Rp 500 juta.
BACA JUGA: Shopee Super Awards 2023 jadi Ajang Apresiasi bagi 33 Brand, Seller, UMKM, Partner, hingga Creator
Ketentuan ini telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).
"Oleh karena itu, Hive Five membantu kepatuhan pajak UMKM, dimulai dari mendaftarkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), pemanfaatan tarif PPh final, hingga memastikan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan disampaikan sesuai peraturan perundang-undangan," beber Sabar.
Selain itu, secara simultan, Hive Five membantu memastikan legalitas UMKM lewat kolaborasi bersama notaris dan lembaga terkait.
Sabar meyakini hal ini dapat memberikan kepastian hukum dan mitigasi risiko bagi pelaku UMKM maupun perbankan.
“Legalitas akan mempermudah UMKM mendapatkan pendanaan modal, karena dengan legalitas yang jelas, perbankan tidak akan ragu dalam memberikan pendanaannya," ujarnya.
Sabar pun mengingatkan agar perbankan juga menggunakannya pelaporan keuangan sebagai penilaian. Laporan keuangan usaha pun membuat pelaku UMKM bisa menganalisis perkembangan usahanya dan bagaimana strategi untuk terus mengembangkannya.
"Dalam konteks strategi pengembangan usaha, maka, saat ini penting bagi UMKM meningkatkan profitnya melalui strategi pemasaran media sosial,” ujar Sabar.
Media Sosial untuk Pengembangan Usaha
G100 Global Chair for Business Accelerator/Director Women Economic Forum South East Asia Diah Yusuf juga mengatakan pentingnya media sosial di era digitalisasi bagi UMKM.
Diah secara spesifik menyebut bahwa penting bagi UMKM memanfatkan media sosial sebagai bagian dari strategi pengembangan usaha.
“Indonesia negara terbesar ke-4 di dunia, namun UMKM kita jualannya itu-itu saja, padahal kita memiliki kekayaan sumber daya yang melimpah. Untuk itu, yang diperlukan UMKM kita adalah kreativitas-kreativitas melalui media sosial. Karena media sosial ini low budget, high impact,” ujar Diah.
Menurut Diah, kreativitas dan inovasi dapat mendukung UMKM mengoptimalkan bisnis yang lebih gemilang.
Dia menyebut berdasarkan pengalamannya, perusahaanya (Indonesia Prima) telah banyak membantu investor asing yang ingin ekspansi pada UMKM Indonesia. Artinya, ceruk pasar UMKM dalam negeri masih sangat potensial bagi investor asing.
“Kami juga membantu memberikan advisory kepada pelaku UMKM atau perusahaan dalam negeri untuk go global. Kami membantu mereka menemukan pasar ekspor yang sesuai dengan kebutuhan, memastikan konsistensi kuantitas serta kualitas barang, dan pendukung lainnya.
Dukungan BRI untuk UMKM
Manager of Small Bisiness BRI Max Raja P. Sinaga menyatakan bahwa pihaknya terus mendukung UMKM di Indonesia dengan pemberian beragam pembiayaan, di antaranya pertama, Kredit Usaha Rakyat (KUR), yakni fasilitas pinjaman dengan transaksi pencairan dan monitoring kredit dengan skim withdrawal approval.
Kedua, Kedit Dinamis, yaitu fasilitas Kredit yang diberikan BRI kepada debitur, baik berbentuk kredit modal kerja KMK maupun kredit investasi (KI) yang pengenaan suku bunga kreditnya dapat berubah secara otomatis (dinamis) setiap bulannya berdasarkan rasio Current Account Saving Account (CASA).
BRI pun mengapresiasi dukungan Hive Five kepada UMKM, baik dalam hal membantu penyusunan laporan keuangan, legalitas, dan kepatuhan perpajakan.
"Karena penting bagi kami perbankan menganalisis kondisi usaha pelaku UMKM sebelum memberikan pendanaan. Saya menjamin bagi UMKM yang dipegang atau atas rekomendasi Hive Five, bisa mendapatkan pembiayaan Rp 250 juta ke bawah (dari BRI) tanpa menggunakan agunan (jaminan),” ungkap Max.
Managing Partner Tax of Hive Five M Agustiawan Saputra pun berharap, Hive Five dan BRI terus bersinergi untuk memajukan UMKM di Indonesia.
Kanwil DJP Jabar Herman Setyawan mengapresiasi kolaborasi penyelenggaraan acara seminar ini. Herman juga menggarisbawahi, pemerintah terus mendukung UMKM melalui beragam fasilitas perpajakan.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul