HLF MSP dan IAF ke-2 Berdampak Positif pada Posisi Indonesia di Kancah Global

Kamis, 24 Oktober 2024 – 22:52 WIB
Dari kiri ke kanan: Plh. Direktur Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Keamanan, Kementerian Komunikasi dan Digital, Filmon Leonard Warouw; Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Undiknas, Anak Agung Mia Intentilia; dan KOL Trya Wahyudha dalam kegiatan FIRTUAL di Kota Denpasar (23/10). Foto source for jpnn

jpnn.com, DENPASAR - Direktorat Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Keamanan, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Digital, menggelar Forum Literasi Politik, Hukum, dan Keamanan Digital (FIRTUAL) bertema 'Mewujudkan Bandung Spirit 2063: Dampak High Level Forum on Multi Stakeholder Partnerships (HLF MSP) dan Indonesia Africa Forum (IAF) ke-2 Bagi Masyarakat Indonesia' di Denpasar, Bali (23/10).

“Ada banyak sekali pencapaian yang telah kami lakukan dalam forum HLF MSP dan IAF ke-2. Ada kerja sama internasional, kesepakatan bisnis, komitmen bersama untuk pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Bahkan kami bisa menjual pesawat dan peralatan militer,” ujar Pelaksana Harian (Plh.) Direktur Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Keamanan, Kementerian Komunikasi dan Digital, Filmon Leonard Warouw.

BACA JUGA: Tingkatkan Daya Saing UMKM di Kabupaten Gresik, SIG Latih Strategi Pemasaran Digital

Pertemuan HLF MSP dengan tema "Strengthening Multi-Stakeholder Partnerships: Towards a Transformative Change" berhasil mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dari pemerintah, sektor swasta, organisasi internasional, dan masyarakat sipil. Isu-isu krusial dibahas, termasuk soal perubahan iklim, ketimpangan sosial-ekonomi, dan transformasi digital.

Sedangkan IAF ke-2, mengangkat tema Bandung Spirit for Africa's Agenda 2063, yang menghidupkan kembali semangat Konferensi Asia-Afrika (KAA) 1955 di Bandung, yang menjadi titik awal solidaritas negara-negara berkembang.

BACA JUGA: Berkomitmen Berikan yang Terbaik, Bhinneka Life Rayakan HUT ke-8

“Juga, ini menjadi spirit untuk tahun depan, kami akan merayakan 70 tahun KAA yang telah diadakan tahun 1955,” kata Filmon.

Sementara, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), Anak Agung Mia Intentilia menuturkan ada beberapa event besar yang dihelat Indonesia sebelum menjadi tuan rumah HLF MSP dan IAF ke-2.

BACA JUGA: Tinjau Stasiun Dukuh Atas BNI, Dirut KAI: LRT Jabodebek tak Hanya Menawarkan Transportasi Cepat

“Tahun 2022 Indonesia memegang posisi presidency di G20. Kemudian tahun 2023 ada ASEAN Chairmanship, sebagai bentuk kepemimpinan Indonesia dalam cakupan regional di Asia Tenggara,” jelas Mia.

Penyelenggaraan HLF MSP dan IAF ke-2 yang lalu di Bali, membawa dampak keberlanjutan terkait posisi Indonesia di kancah global.

Salah satunya, dengan melanjutkan semangat yang telah dikumandangkan pada IAF ke-2 yakni “Bandung Spirit for Africa’s 2063 Agenda”.

Hubungan Indonesia dan Afrika diharapkan dapat semakin erat, terlebih di tahun 2025 akan ada momentum 70 tahun KAA.

“Tahun 1955 dari Konferensi Asia Afrika yang melahirkan non-alignment movement kemudian terus berkembang hingga di tahun 2024, Bandung Spirit dan semangat solidaritas menjadi sesuatu yang sangat relevan dengan dinamika global saat ini,” tambah Mia.

Adapun kerja sama yang terjalin pada bidang transformasi ekonomi, energi, pertambangan, kesehatan, dan sektor pembangunan.

Hingga menjalin hubungan untuk mengoptimalkan kerja sama dengan Global South guna bersama-sama mencapai SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Tujuh belas tujuan yang ingin dicapai pada SDGs, memerlukan kerja sama dari berbagai pihak untuk diwujudkan.

Salah satunya meningkatkan kualitas edukasi yang akan sangat berdampak pada generasi muda hari ini dan masa mendatang. 

Selain pemerintah, masyarakat juga diharapkan terlibat dalam berbagai diskusi, memberi gagasan, hingga menyebarkan informasi tentang pentingnya mendukung upaya dan mengawal kerja sama yang dilakukan Indonesia dengan berbagai pihak. Termasuk, menggaungkan semangat Bandung Spirit yang menekankan solidaritas dengan negara-negara berkembang.

“Peran anak muda dapat dilakukan dengan ikut memahami budaya Indonesia dan Afrika, berkolaborasi dalam bidang edukasi, ekonomi kreatif, juga semakin memperluas informasi-informasi penting ini dengan media sosial,” ucap Mia.

Kesuksesan HLF MSP dan IAF ke-2 di Bali menunjukkan kerja sama internasional yang erat dan inklusif adalah kunci dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler